Berkat Gerhana Matahari Total, Kota Palu Mendunia Tanpa Iklan

Berkat gerhana matahari total, hampir 3 ribu wisatawan mancanegara yang terdata mendatangi Palu, Sulawesi Tengah.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 08 Mar 2016, 16:28 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2016, 16:28 WIB
20160308-Gerhana-Matahari-di-Pantai-Talise-Palu-IA
Suasana di sekitar Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (8/3). Pantai tersebut menjadi pilihan warga untuk menyaksikan Gerhana Matahari Total. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Palu - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan Kota Palu tidak perlu mengeluarkan biaya besar agar dikenal di dunia. Fenomena gerhana matahari total (GMT) yang terjadi pada Rabu, 9 Maret 2016 membuat nama kota itu meroket.

"Kita bersyukur pada Allah karena GMT ini luar biasa dampaknya. Suatu promosi luar biasa karena fenomena alam, tanpa biaya tinggi, masyarakat dari luar negeri dan mana-mana datang," kata Longki kepada Liputan6.com di Palu, Selasa (8/3/2016).  

"Dengan GMT ini Sulawesi Tengah, khususnya Palu, merasa dikenal dunia dan punya dampak ke ekonomi," kata dia.

Khusus di Palu, Longki menjelaskan hampir 3 ribu wisatawan mancanegara yang terdata. Turis yang terdata untuk menyaksikan gerhana matahari ini memiliki profesi sebagai peneliti dan ahli astrologi, beda dengan turis di Bali.

"Mereka bukan turis biasa, tidak seperti di Bali yang telanjang dan mabuk-mabukan. Mereka peneliti, terdidik dan ilmiah," ucap Longki.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya