4 Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Gerhana Matahari

Gerhana Matahari dapat mendekatkan manusia dengan Sang Pencipta hingga menambah ilmu pengetahuan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 09 Mar 2016, 19:50 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2016, 19:50 WIB
Gerhana Matahari Total
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan, ada 4 hal yang bisa dipelajari dari fenomena gerhana matahari total.

Liputan6.com, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan, ada 4 hal yang bisa dipelajari dari fenomena gerhana matahari total. Pagi tadi, pria yang karib disapa Gus Ipul ini ikut menyaksikan fenomena langka ini bersama ribuan warga Surabaya di Masjid Al Akbar.

Gus Ipul menjelaskan, pelajaran pertama yang bisa dipelajari pada gerhana matahari total kali ini adalah untuk memperkuat iman.

"Yang pertama ini bagi seorang muslim ya memperkuat iman karena GMT ini salah satu tanda-tanda kebesaran Allah dan itu juga dikutip berulang-ulang di dalam Al-Qur'an," tutur Gus Ipul saat berbincang dengan Liputan6.com di Masjid Al Akbar Surabaya, Rabu (9/3/2016).

Jadi, kata dia, patut disyukuri jika dapat melihat gerhana matahari. Hal ini, lanjut dia, dapat semakin mempererat hubungan manusia dengan Sang Pencipta.

Pelajaran kedua, lanjut Gus Ipul, adalah untuk memperkokoh rasa persaudaraan. "Dengan adanya GMT ini semua orang warga Surabaya dan sekitarnya bisa bersilahturahmi, mereka pada kumpul melihat fenomena alam dan sekaligus rekreasi," ujar dia.


Selanjutnya

Pelajaran ketiga adalah Gerhana Matahari salah satu kesempatan bagi ilmuwan untuk mengembangkan berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan makluk hidup.

"Jadi mudah-mudahan kejadian ini membuat ilmu dan teknologi kita bisa lebih maju dan sekaligus menjadikan kita ini bangsa yang cinta ilmu dan juga bisa menggunakan teknologi sebagaimana orang beriman," tegas Gus Ipul.

Gus Ipul menegaskan bahwa pelajaran yang keempat adalah ada kaitannya dengan pendidikan. Di mana para pelajar dapat lebih mengenal gerhana matahari.

Hal tersebut, kata dia, jelas berbeda dibanding dengan tahun 1983. Di mana saat itu semua orang ketakutan karena informasi yang tak benar.

"Ini adalah satu pendidikan. Mudah-mudahan adik-adik kita makin bisa memahami dan mengerti fenomena alam ini yang pada akhirnya mencintai Allah nya, mencintai Tuhan nya," pungkas Gus Ipul.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya