Romi PPP: Kami Akan Beri Tempat Terhormat untuk Djan Faridz

Tindakan Djan Faridz yang menutup komunikasi dengannya justru dapat menghancurkan PPP

oleh Luqman Rimadi diperbarui 13 Apr 2016, 16:46 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2016, 16:46 WIB
20160413-Muhammad-Romahurmuziy-Jakarta-HEL
Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy. (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Romahurmuziy atau Romi terpilih menjadi Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Muktamar Ishlah PPP yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat 8 April 2016. Usai terpilih Romi mengaku langsung menghubungi Ketua Umum PPP hasil Munas Jakarta Djan Faridz untuk menyampaikan hasil Muktamar.

Namun, laporan yang disampaikan Romi kepada Djan Faridz belum terbalas hingga saat ini. "Alhamdulillah, belum ada respons, saya kirim whatsapps, SMS, telepon; semua belum dibalas. Saya harap Pak Djan lebih  komunikatif. Tentu saya juga tak tahu mengapa nggak merespons," ujar Romi kepada Liputan6.com, di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Rabu, (13/3/2016).

Djan dan para loyalisnya tidak hadir dalam Muktamar Ishlah yang dibuka Presiden Jokowi dan ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kendati demikian, Romi menjanjikan untuk memberi posisi di partai berlambang Kabah tersebut.

"Kami akan beri tempat terhormat pada Djan Faridz, pada posisi yang nyaman, keinginan beliau kan ingin menghidupkan bukan menghancurkan. Namun dengan memutus komunikasi seperti saat ini, beliau seperti merongrong partai,"ucapnya.


Pria lulusan Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menilai tindakan Djan Faridz yang menutup komunikasi dengannya justru dapat menghancurkan PPP yang saat ini sudah banyak mengeluarkan energi dalam konflik selama ini.

"Tidak kurang 10 kali saya hubungi, sebelum berbicara Ishlah pun diajak duduk bersama, beliau menghindar, seperti merasa tidak percaya diri. Saya sampaikan niat saya tulus, bukan untuk memberhentikan, karena energi Pak Djan itu lebih baik untuk membesarkan partai, bukan menghancurkan partai," tutur Romi.

Ia pun meyakini, suara-suara di internal PPP yang masih tidak terima dengan kepengurusannya berasal dari suara para loyalis Djan Faridz yang kecewa.

"Kalau Pak Djan bunyi terus di luar seakan PPP belum Islah, padahal itu hanya pribadi Pak Djan saja. Wong dibuka presiden, dihadiri oleh para ulama dan habaib dan seluruh pengurusan se-Indonesia. Apanya yang kurang?" Romi menandakan. ‎

Muktamar VIII menetapkan Muhammad Romahurmuziy atau Romi sebagai Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Romi terpilih secara aklamasi setelah disepakati oleh peserta muktamar melalui Sidang Paripurna Pemilihan Ketua Umum dan Ketua Formatur.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya