Liputan6.com, Jakarta Meski mendapat kritikan karena berdampak pada kemacetan, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) tetap memilih untuk memperpanjang uji coba penghapusan sistem 3 in 1.
"Pertimbangannya, 1 minggu belum dapat pola transportasi," kata Kepala Dishubtrans Andri Yansyah, usai rapat evaluasi di Kantor Dishubtrans, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (14/4/2016).
Dia mengibaratkan penghapusan 3 in 1 dengan air yang sedang mencari jalan kosong. "Yang tadinya tidak boleh jadi boleh, sehingga masyarakat tumplek di jalan tersebut sehingga kemacetan meningkat capai 24,35 persen," ujar Andri.
Namun, di ruas jalan tertentu justru sebaliknya. Lengang. "Kita di sini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mencari bentuk sambil memperbaiki pola transportasi umum," ucap Andri.
Advertisement
Baca Juga
Dia menambahkan Kepala Dishubtrans tidak berwenang melakukan penghapusan 3 in 1 secara permanen atau tetap memberlakukannya pada pagi atau sore. "Itu keputusan Pak Gubernur," terang Andri
Catatan Dishubtrans, sejak uji penghapusan 3 in 1 digelar tercatat 24,35 persen kenaikan volume kendaraan di jalanan Jakarta. Kemacetan paling parah terjadi di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat.
"Tingkat kemacetan sangat tinggi di kawasan Semanggi dan Sudirman arah Senayan hingga 65 persen," ujar Andri.