Liputan6.com, Jakarta - Sopir Uber Car, Muhammad Fauzi (38) yang menabrak mobil patroli Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Sudin Hubtrans) Jakarta Selatan saat hendak ditertibkan pada Rabu 13 April lalu di kawasan Kasablanca mengakui kesalahannya di ruang rapat lantai 4 Kantor Sudin Hubtrans Jakarta Selatan, Jalan MT Haryono.
Kasus penabrakan mobil patroli Dishub pun diselesaikan secara kekeluargaan. Pada kesempatan itu, sopir Uber Car juga membuat surat pernyataan ganti rugi bagian belakang mobil patroli yang rusak. Di hadapan petugas yang bersangkutan, warga Pinang Ranti, Jakarta Timur ini mengaku memiliki sifat gampang panik.
"Saya posisi lagi nunggu penumpang. Saya orangnya panikan, istri saya pun paham kalau saya orangnya panikan. Begitu lihat mobil petugas datang langsung saya jalan, karena saya pikir ada sela untuk jalan, ternyata nabrak (mobil) juga," ucap Fauzi yang saat itu didampingi istrinya di Kantor Sudin Hubtrans Jakarta Selatan, Kamis (14/4/2016).
Fauzi menjelaskan, ia tak bermaksud menghindari penindakan ataupun sanksi denda sebesar Rp 500 ribu.
"Saya enggak masalah ditangkapnya, terus saya bayar. Karena memang panik, ditambah saya memang sedang banyak pikiran, problem keuangan," tutur Fauzi.
Baca Juga
Fauzi mengakui apa yang ramai dibicarakan di media sosial (medsos) bahwa ada tindak kekerasan oleh petugas Dishub kepada dirinya, tidak semuanya benar. Fauzi menjelaskan, apa yang diakuinya tanpa paksaan atau ancaman dari pihak mana pun, dan benar apa adanya.
"Enggak semuanya yang disebutkan di medsos itu benar. Dijedotin enggak, cuma saya dipojokin ke mobil, enggak ada kekerasan fisik. Kalau saya yang hampir jatuh itu bukan karena pemukulan, saya sempat terpeleset waktu mau keluar dari mobil, saya sudah panik dan blank waktu itu," tutur Fauzi.
Adapun Koordinator Derek Sudin Hubtrans Jakarta Selatan, Jatmiko Herlambang, yang sempat membawa Fauzi dan fotonya tersebar luas di media sosial mengatakan, sebenarnya dirinya dan Fauzi sudah menempuh jalur damai di Kantor Sudinhubtrans, Rabu 13 April 2016.
"Karena sudah ada permohonan maaf kepada keluarga besar Dinas Perhubungan dan saya pribadi, ya sudahlah. Hanya perbaikan kerusakan ditanggung oleh Pak Fauzi. Karena kemarin sudah sore, bapak ini sudah capek juga jadi saya izinkan pulang," tutur Jatmiko.
Hal senada disampaikan oleh Fauzi. "Dari kemarin saya dengan petugas lain sudah menyelesaikan permasalahan lewat kekeluargaan," ujar Fauzi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah berniat untuk menempuh jalur hukum terkait insiden ini. Namun, karena sopir Uber telah mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada keluarga besar Dishubtrans DKI Jakarta membuat ia berubah pikiran.
"Ya udah kalau memang secara personal sudah diselesaikan secara kekeluargaan," ucap Andri.