Hotel di Bali Penuh, Munas Golkar Diundur Jadi 17 Mei

Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar diundur.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 15 Apr 2016, 15:09 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2016, 15:09 WIB
20160215-HUT-Fraksi-Partai-Golkar-Jakarta-Setya-Novanto-JT
Setya Novanto saat acara Syukuran HUT ke-48 Fraksi Partai Golkar, Jakarta, Senin (15/2). HUT Partai Golkar jatuh pada 13 Februari kemarin namun di rayakan hari ini tanpa Kehadiran Ketua Umum dan Ketua DPR Ade Komarudin. (Liputann6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar diundur. Dari yang semula direncanakan berlangsung 7 Mei diundur menjadi 17 Mei 2016.

Seperti disampaikan Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR yang juga bakal calon Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Menurut pria yang karib disapa Setnov itu, ada alasan yang menyebabkan pelaksanaan Munaslub Partai Golkar mundur.

"Kemunduran ini disebabkan situasi keadaan hotel di Bali, karena hari libur mengalami kesulitan, baik tiket pesawat maupun hotel yang sudah di-booked jauh sebelumnya oleh pihak yang berwisata di Bali," kata Setnov lewat sambungan telepon kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (15/4/2016).

"Atas pertimbangan itulah maka diundur dan itu sudah saya sampaikan kepada Presiden," sambung dia.

Sementara itu inisiator Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mempertanyakan keputusan itu. Dia menilai, pengunduran waktu tersebut seharusnya disampaikan pada Rapat Pleno DPP.

"Apa dasar pertimbangannya diundur? Padahal panitia belum sampai seminggu ditetapkan dan baru 2 kali rapat. Dan kita ketahui bersama bahwa penetapan tanggal 7 Mei itu, seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie dalam rapat pleno adalah waktu yang juga disepakati bersama dengan Presiden RI yang akan bersedia hadir membuka Munas," ucap Doli dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

"Lalu bagaimana legal standing Partai Golkar hasil rekonsiliasi? Tentu ini akan berpengaruh terhadap legal standing panitia dan penyelenggaraan munas itu sendiri," ujar Doli.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya