Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan kawasan hijau Kalijodo sudah berlangsung selama 2 bulan. Namun, pengerjaannya ternyata tak segarang saat bangunan liar di kawasan itu digusur.
Pantauan Liputan6.com, Kamis (21/4/2014), kawasan Kalijodo, Jakarta Barat, masih rata dengan tanah. Hanya jalan dan tembok dam yang dibangun, dan hanya satu ekskavator yang mondar-mandir, sementara empat lainnya terparkir.
Tak ada aktivitas pekerjaan yang tampak. Namun, jalan akses di belakang Kalijodo yang langsung mengarah ke salah satu hotel di sana sudah dibangun dengan serius. Jalan telah ditinggikan dan ditembok, lengkap dengan pengamanan oleh tentara.
"Gitu-gitu saja sih, enggak ada perubahan yang berarti. Sehabis diratakan, eh malah dibiarin. Alat berat dan tenda sengaja ditaruh di sana, biar keliatan dikerjain kali ya? Padahal saya yang saban hari di sini enggak lihat mereka kerja," kata Winata (47), salah satu warga sekitar Kalijodo, Tambora, Jakarta Barat.
Advertisement
Baca Juga
Winata mengatakan hanya pembangunan jalan saja yang ia lihat, selebihnya tak pernah. "Paling cuma jalan saja yang dibangun, itu buat akses penghubung wilayah Jakarta Utara dengan Jakarta Barat."
Begitu juga dengan Bu Sri. Ia yang setiap pagi dan sore melewati kawasan tersebut mengaku belum melihat adanya perubahan pada wajah Kalijodo, Tambora, Jakarta Barat, usai didatangi ribuan polisi dan belasan alat berat beberapa waktu lalu.
"Kalau mau pergi dagang lewat sini terus. Kalau Kalijodo Jakarta Barat memang dari kemarin belum diapa-apain. Yang dikerjakan itu, cuma yang ujung utara sana, yang dekat hotel," kata Bu Sri sembari menunjuk.
Desain Berubah
Pemerintah DKI merencanakan membangun Kalijodo menjadi ruang bermain anak, joging, lapangan futsal, dan taman. Namun, menurut Kasudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Barat, Fajar Sauri, desain itu telah dirombak lagi sesuai keinginan pihak perusahaan yang mengucurkan dana CSR-nya untuk pembangunan kembali Kalijodo.
"Memang ada perubahan pada desain yang sudah dibuat," kata Fajar.
Ia menjelaskan, dari dinas terkait seperti Dinas Kebersihan, Dinas Tata Air, dan Dinas Pertamanan, banyak memberikan masukan. Sehingga perombakan pada desain tersebut harus dilakukan.
"Diubah, ada Dinas Kebersihan yang memberi masukan soal tempat sampah. Dinas Tata Air membicarakan terkait pengairan, dan Dinas Pertamanan dari sisi lampu serta lain sebagainya," ucap Fajar.
Dalam targetnya, menurut Fajar, proses pembangunan ulang Kalijodo selesai dalam lima bulan. Namun, dari keterangan Wali Kota Jakarta Barat dan Utara, saat penggusuran, pembangunan hanya memakan waktu dua bulan. Mereka sangat yakin dapat bekerja cepat dan sigap.
Advertisement