Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo memberikan pembekalan di depan 92 bupati/wali kota terpilih dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2015. Dia menegaskan pentingnya setiap kepala daerah untuk turun ke lapangan atau blusukan.
"Jadi agar bupati/wali kota beserta wakilnya ini paham atas kondisi aktual yang dihadapi daerah, khususnya dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah," ujar Tjahjo di Gedung Badan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri, Jakarta Selatan, Jumat (22/4/2016).
Tjahjo mengatakan, gubernur, wali kota, bupati, termasuk DPRD dipilih rakyat. Oleh karena itu, seharusnya bisa turun ke lapangan.
"Gubernur, wali kota, bupati termasuk DPRD itu kan dipilih rakyat, harusnya bisa turun ke desa, menyerap aspirasi masyarakat," kata Tjahjo.
Baca Juga
Dalam pembekalan ini, terlihat Wali Kota Surabaya, Jawa Timur Tri Rismaharini mendengarkan dengan seksama.
Advertisement
Baca Juga
Untuk menunjang hal itu, Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri akan segera menyediakan satu aplikasi atau sofware untuk membantu para kepala daerah, mengetahui kondisi terkini daerahnya.
"Kepala daerah juga harus memahami mana yang rawan bencana, yang sering banjir, yang longsor. Mudah-mudahan pertengahan tahun ini, Dirjen Dukcapil, sudah siap aplikasi dan softwarenya," tandas Tjahjo.
Di Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah menggunakan aplikasi online bernama Qlue. Aplikasi ini adalah saran pengaduan warga mengenai kondisi di Jakarta.
Lewat Qlue warga dapat melaporkan semua kejadian, seperti macet, banjir, jalan rusak, penumpukan sampah, ataupun ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.