Liputan6.com, Jakarta - Usai didepak dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah disebut-sebut bakal merapat ke Partai Demokrat.‎ Namun, hingga kini Wakil Ketua DPR itu belum mendeklarasikan diri bergabung ke partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
"Tenang saja, kita ini sahabat semua," kata Fahri saat menanggapi isu tersebut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Sabtu (23/4/2016).
Baca Juga
Fahri mengungkapkan, sebenarnya ia ingin bertemu SBY. Selain itu, dia mengaku menyebut SBY sebagai mantan presiden.
Advertisement
"Saya tanya ke Pak Syarif Hasan, kapan bisa ketemu Pak SBY. Saya bilangnya bukan mantan presiden loh, karena tidak ada mantan presiden," ungkap dia.‎
Ucapan Fahri yang enggan menganggap SBY sebagai mantan presiden makin menguatkan gelagat merapat ke partai pemenang pemilu 2009 itu. Tetapi ketika disinggung kapan rencana bertemu SBY dan merapat ke Demokrat, Fahri masih bungkam.
"Tenang saja, nggak usah diadu-adu," ucap Fahri.
Â
Baca Juga
Niat Fahri untuk bertemu SBY sebelumnya diutarakan pada Selasa 19 April lalu. "Saya mau bertemu Pak SBY dengan Pak Syarief. Saya mau cerita," ucap Fahri.
Setelah berbicara seperti itu, Fahri dan Syarief pun saling bertukar nomor telepon. Terlebih, niat Fahri ingin bertemu SBY ditanggapi Syarief. Namun, Fahri membantah jika niatnya bertemu dengan SBY lantaran ada maksud tertentu.
"Nggak, nggak ada maksud apa-apa, pengen ketemu aja, santai. Saya tetangga, itu kan beliau (SBY) tinggal di Cikeas, saya di Cibubur. Saya sudah lama janjian tapi belum sempat-sempat aja. Mumpung ada Pak Syarief, kita mau ngobrol," tutur Fahri.