Liputan6.com, Jakarta - Stand pernak-pernik 'turn back crime' ramai didatangi warga, yang tengah berolahraga pada acara hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD), di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.
Penjaga stand Helmy Syarif mengatakan, antusiasme warga membeli pernak-pernik meningkat, setelah Polda Metro Jaya mengadakan Jakarta Metropolitan Police Expo beberapa waktu lalu.
"Antusiasme mereka meningkat, mereka yang tidak sempat membeli di sana (Police Expo), tetap mau merchandise turn back crime. Makanya mereka ke sini," ujar Helmy kepada Liputan6.com di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (24/4/2016).
Helmy mengungkapkan, rata-rata warga tertarik memiliki pernak-pernik turn back crime, lantaran menilai slogan kampanye Interpol tersebut sudah menjadi tren fashion sekarang ini, tak hanya di kepolisian tapi juga di kalangan warga sipil.
Baca Juga
"Alasan mereka, karena ini sudah jadi tren di masyarakat sendiri. Selama ini mereka bangga dengan pakaian polisi luar seperti NYPD (New York Police District), FBI (Federal Bureau of Investigation)," jelas dia.
Menurut Helmy, warga yang biasanya merasa keren mengenakan atribut militer atau kepolisian luar negeri, kini lebih merasa keren dan bangga memakai atribut yang dipopulerkan Polri.
"Dengan adanya turn back crime, mereka punya kebanggaan dengan berpakaian seperti polisi Indonesia. Khasnya polisi Indonesia pakai kaos berkerah 'turn back crime'," jelas dia.
Pantauan Liputan6.com, stand tersebut menjual berbagai aksesoris bertuliskan 'turn back crime' seperti kaos, jaket, kemeja, topi, korek gas, dan gelang.
Ada pula kaos untuk anak-anak. Namun yang menjadi primadona di stand ini tetap kaos berkerah. "Kaos berkerah masih tetap paling laku," tandas Helmy.