Alasan Rustam Effendi Mundur sebagai Wali Kota Jakut

Rustam mundur setelah dituding mendukung Yusril Ihza Mahendra oleh Gubernur DKI Jakarta Ahok.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 26 Apr 2016, 10:39 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2016, 10:39 WIB
Rustam Effendi
Rustam Effendi mundur setelah dituding mendukung Yusril Ihza Mahendra oleh Gubernur DKI Jakarta Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengundurkan diri dari jabatannya. Rustam mundur setelah dituding mendukung Yusril Ihza Mahendra oleh Gubernur DKI Jakarta Ahok.

"Jadi teman-temen sekalian kemarin (Senin) sore, jam 17.00 saya menghadap Pak Gubernur, saya didampingi kepala BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Provinsi DKI Jakarata, Agus Suradika untuk menyampaikan surat pernyataan mengundurkan diri dari jabatan wali kota Jakarta Utara," ujar Rustam di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa (26/4/2016).

Lalu, apa alasan sebenarnya Rustam mundur? Ia mengatakan, memperhatikan dan mengikuti perkembangan akhir-akhir ini, khususnya mulai hari Jumat, 22 April 2016.

"Intinya menurut saya apa yang disampaikan oleh Pak Gubernur itu, bahwa Pak Gubernur menilai kinerja saya masih kurang. Nah kalau sebagai bawahan dinilai atasan kinerjanya masih kurang, saya berpikir ya sudah saya mengundurkan diri saja," beber Rustam.

Pada Jumat 22 April, Ahok menegur Rustam dalam rapat penanganan banjir di Balai Kota Jakarta. Mulanya, Ahok mendengar laporan jajaran Dinas Tata Air yang mengeluhkan kesulitan menormalisasi saluran air di kolong Tol Ancol, Penjaringan, karena banyaknya permukiman liar.

Mendengar keluhan Dinas Tata air tersebut, Ahok langsung menegur Rustam yang lambat melakukan penertiban. Padahal, perintah untuk melakukan menormalisasi saluran air di kolong Tol Ancol sudah diberikan sejak tahun lalu.

"Duh Pak Wali Kota ini, saya selalu bilang begini Pak Wali, Pak Wali, kalau saya suruh usir orang itu wah ngelesnya. Jangan-jangan satu pihak sama Yusril ini?" ujar Ahok.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya