PT Kereta Cepat: 5 WN China Ditangkap di Halim Bukan Tentara

KCIC akan selalu menghormati wilayah keamanan Halim dan tidak memperbolehkan pekerjanya untuk melakukan kegiatan apapun di wilayah militer.

oleh Andrie Harianto diperbarui 27 Apr 2016, 13:24 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2016, 13:24 WIB
Pesawat Hercules
Sejumlah pesawat Hercules terparkir di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (Liputan6.com/ Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Hanggoro Budi Wiryawan, membenarkan lima pekerja asing yang ditangkap TNI AU berasal dari China. Dia membantah mereka adalah tentara dari China.

"Sudah kami telusuri, memang betul ada WNA China yang ditangkap di Halim sedang melakukan pengetesan tanah," kata Hanggoro dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Rabu (27/4/2016).

"Tetapi perlu ditegaskan, itu bukan pegawai KCIC dan bukan pegawai WIKA. Mereka juga bukan tentara, hanya memakai baju tentara," ujar Hanggoro.

Para pekerja tersebut adalah rekanan dari pengerjaan proyek kereta cepat. KCIC sendiri mengakui bahwa mereka bekerja tanpa ada izin dari KCIC selaku pemegang proyek.

"Mereka itu vendor soil investigasi, bekerja di Halim tanpa persetujuan KCIC. KCIC selalu mengingatkan, untuk tidak melakukan kegiatan apapun di wilayah Halim," kata Budi.

Vendor tersebut, Budi melanjutkan, bekerja atas arahan konsultan perencana design dari China yang tidak terlalu mengerti prosedur di Indonesia.

"Mereka mengejar waktu saja," terang dia.
 
KCIC, kata Budi, akan selalu menghormati wilayah keamanan Halim dan tidak memperbolehkan pekerjanya untuk melakukan kegiatan apapun di wilayah zona militer dan pertahanan tersebut.‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya