Terobosan Menhub Jonan Atasi Macet Tol Saat Mudik Lebaran

Kementerian Perhubungan menyiapkan terobosan untuk mengatasi macet di jalan tol jelang momen mudik Lebaran.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 27 Apr 2016, 20:14 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2016, 20:14 WIB
20160113- Menhub Ignasius Jonan Rapat Bareng Komisi V-Jakarta-Johan Tallo
Menhub Ignasius Jonan memberikan penjelasan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V, Jakarta, Rabu (13/1/2015). Rapat membahas evaluasi sarana dan prasarana transportasi hari raya Natal tahun 2015 dan tahun baru 2016. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang momen mudik Lebaran, Kementerian Perhubungan menyiapkan terobosan untuk mengatasi macet di jalan tol. Apa terobosannya?

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, dia ingin semua pintu tol menerapkan sistem pembayaran elektronik. Menurut dia, pembayaran secara tunai di pintu tol menjadi salah satu faktor kemacetan di jalan bebas hambatan.

Dia menilai, sistem elektronik sangat membantu mengurangi antrean kendaraan di pintu tol.

"Gini, kalau jalan tol itu sebenarnya harus pakai sistem elektronik semua, gitu kan. Jadi sudah enggak ada mobil macet terus bayar, terus kembalian, kan makan waktu sekali," jelas Jonan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (27/4/2016).

Saat ini beberapa pintu tol memang sudah dilengkapi dengan gerbang tol otomatis (GTO) menggunakan e-money dalam pembayaran tol. Tapi, sistem itu tetap mengharuskan pengendara berhenti untuk menempel kartu ke gerbang tol.

Ditempel di Kaca Mobil

Padahal, sistem yang lebih canggih sudah ada. Pada sistem itu, setiap kendaraan bisa melengkapi kartu e-money dengan on board unit yang ditempel di kaca bagian depan mobil, sehingga kendaraan tinggal melintas dan biaya tol sudah terpotong menggunakan sensor pada pintu tol.

"Ya, kalau mau pakai yang ditaruh di kaca depan, nanti kan mobilnya kan tinggal dikurangi saja, pakai radar. Mestinya bisa," imbuh dia.

Namun, keputusan penerapan sistem full electronic ini tergantung pada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (MenPU-PERA) Basuki Hadimuljono sebagai pemegang otoritas tol. Dirinya juga sudah mengirimkan surat terkait rencana ini.

"Saya sudah kirim surat ke Menteri PU supaya ini dijalankan sebelum operasi Idul Fitri tahun ini. Mestinya gampang kok. Wong KRL saja bisa kan, pakai kartu penumpange 900 ribu sehari, masak ini enggak bisa," ucap Jonan.

Selain itu, sambung dia, kewenangan untuk mengantisipasi kemacetan tetap ada di tangan kepolisian. Polisi yang berhak melakukan rekayasa lalu lintas bila tol sudah sangat macet.

Sementara jajarannya berusaha mengurangi macet dengan sistem elektronik ini. "Saya kira enggak usah kajian, itu diterapkan gitu saja, nanti dilihat. Pasti antrean di jalan tol bisa lebih baik," pungkas Jonan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya