Tolak Digusur, Warga Lokalisasi Dadap Melawan Pakai Golok

Warga Kampung Baru Dadap berhamburan mengejar petugas dengan mengacungkan senjata tajam dan bambu runcing.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 10 Mei 2016, 12:14 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2016, 12:14 WIB
Relokasi Warga Lokalisasi Dadap
Tolak digusur, warga lokalisasi Dadap melawan petugas dengan golok

Liputan6.com, Tangerang - Pemberian Surat Peringatan (SP) 2 dan pemasangan stiker pembongkaran lokalisasi Dadap kepada masyarakat setempat, berlangsung ricuh hari ini.

Ratusan warga bersenjata parang, golok, pedang, dan bambu runcing mengejar petugas gabungan agar tidak bisa masuk ke wilayah lokalisasi tersebut.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, masyarakat nelayan Kampung Baru Dadap berhamburan mengejar petugas kepolisian yang ingin mengamankan lokasi pembongkaran. Bahkan, warga semakin memanaskan situasi dengan membakar ban tepat di depan pintu masuk lokalisasi.

Menghadapi perlawanan ini, polisi menembakkan gas air mata ke arah warga yang menghadang dengan mengacungkan senjata tajam dan bambu runcing.


Bukannya takut, warga malah semakin meradang. Mereka melemparkan batu ke arah petugas, yang mengakibatkan satu Toyota Terios putih yang terparkir di sekitar lokasi menjadi korban. Kaca depan dan belakang mobil itu pecah.

"Woooiii pergi, enggak usah ganggu ketenangan kami," teriak warga sembari terus melempar petugas dengan batu.

Namun, saat petugas menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, terlihat para ibu membawa anak-anak mereka ke tempat yang lebih aman. Mereka menjauh ke arah jalan utama Dadap.

Tidak hanya mengancam keamanan petugas Polisi, TNI, dan Satpol PP saja, warga juga mengancam wartawan untuk tidak mengambil gambar.

"Ngapain lu pada foto-foto orang lagi pada kesusahan," teriak warga sembari menunjuk dengan golok di tangan.

Ketegangan masih berlangsung hingga siang ini. Polisi dengan tameng dan helm masih berjaga di jembatan Dadap.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya