Ahok Ungkap Modus PNS Nakal Manfaatkan Pasukan Oranye

Menurut Ahok, oknum PNS yang memanfaatkan PPSU itu berasal dari berbagai SKPD dari mulai dinas kebersihan hingga lurah.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 16 Mei 2016, 10:26 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2016, 10:26 WIB
20160509-Ahok Blusukan Cek Kesiapan UN SMP di Jakarta-Jakarta
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama memberikan semangat kepada peserta Ujian Nasional (UN) di SMPN 41 Jakarta, Senin (9/5). Kedatangan Gubernur yang disapa Ahok itu guna meninjau pelaksanaan Ujian Nasional di sekolah tersebut. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku telah mengetahui ada oknum PNS yang memanfaatkan keberadaan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) atau pasukan oranye untuk kepentingan pribadi.

Menurut Ahok, oknum PNS itu berasal dari berbagai SKPD dari mulai dinas kebersihan hingga lurah. Modus oknum PNS itu dengan cara meminta uang kepada warga yang meminta lingkungan sekitar rumahnya dibersihkan.

"Kalau mau potong pohon di rumah kamu, berarti kamu punya duit. Rp 3-4 juta aku beresin pohon kamu. Tapi dia pakai PPSU yang kerjain. Ada oknum uang seperti itu," kata Ahok di Balai Kota, Senin (16/5/2016).

Modus lainnya adalah menyuruh PPSU berperan sebagai warga yang menyampaikan aduan di aplikasi Qlue. Ahok menduga, dengan banyaknya penanganan di Qlue, maka si oknum lurah mendapatkan penilaian yang baik.

"PPSU disuruh ngadu sendiri. Kan itu wilayahnya dia kerja nih. Dia ngadu sendiri. Dia foto sendiri pakai HP orangnya. Dia kirim langsung dia foto dia kerjain. Jadi yang dia kerjain itu dia buat laporan seolah-olah 'wah'. Akhirnya dia pikir dia hebat," ujar Ahok.

Ahok pun menegaskan agar para PNS di kelurahan berani melaporkan jika lurahnya bersikap curang. Jika tidak, Ahok mengancam akan merotasi seluruh pejabat kelurahan satu paket.

"Nanti misal satu kelurahan terus main nih, kita cuci gudangnya. Seluruh pejabat struktur sikat habis aja. Satu kelurahan dicuci, bersihin, pindahin. Kita sudah punya data nih. Kita kasih dia kesempatan 1-2 bulan ini mau berubah apa enggak," ucap Ahok.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya