Kata Penjaga Palang Pintu Soal Kereta Tabrak Transjakarta

Khairul mengakui saat itu palang pintu kereta tidak langsung menutup. Palang pintu menutup lambat.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 19 Mei 2016, 14:56 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2016, 14:56 WIB
20160519-Bus Transjakarta Dihantam Kereta Api di Mangga Dua-Jakarta
Sebuah kecelakaan terjadi antara bus transjakarta dengan Kereta Senja Utama Solo di perlintasan Gunung Sahari, Jakarta, Kamis (19/5). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Satwil Lantas Jakarta Utara memeriksa 2 petugas palang pintu yang berjaga di perlintasan kereta di jalan Gunung Sahari, Pademangan, Jakarta.

Mereka diperiksa terkait kecelakaan kereta Senja Utama Solo dengan bus Transjakarta dan Toyota Avanza bernomor polisi B 2198 pagi tadi.

Kedua penjaga perlintasan yakni Khairul Amri (29) dan Deni Sahbudin (28) mengaku membunyikan sirene di pintu kereta sebelum kecelakaan terjadi.

"Sesuai SOP kita bunyikan sirene. Tidak benar kalau ada yang menyebut terlambat membunyikan sirene. Saat kita menerima kabar ada kereta yang ingin melintas, langsung hidupkan sirene," kata Khairul Amri di Kantor Satwil Lantas Jakarta Utara, Kamis (19/5/2016).


Namun, dia mengakui saat itu memang palang pintu kereta tidak langsung menutup. Palang pintu menutup lambat.

"Palang pintu itu tidak langsung menutup, tapi jalannya palang pintu perlahan," ujar Kharul.

Menurut dia, saat proses penutupan palang pintu, mobil Avanza sudah masuk. Begitu juga Transjakarta yang menerobos masuk, hingga kecelakaan tidak bisa terhindarkan.

"Waktu sirene berbunyi, mobil langsung menerobos masuk pintu perlintasan yang belum ketutup," tutup Khairul.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya