Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Ahok menargetkan pembangunan 50 ribu unit rumah susun pada 2017. Rusun ini diprioritaskan untuk warga yang direlokasi dari bantaran kali Ciliwung.
Untuk mewujudkan terget tersebut, Pemprov DKI menganggarkan dana Rp 8 triliun dalam RAPBD 2017. Target pembangunan rusun paling lambat rampung pada 2018.
"Kami anggarkan Rp 8 triliun untuk bangun 50 ribu unit. Tahun ini kami sudah mulai bangun 20 ribu unit rusun," kata pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama ini di Balai Kota Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Berdasarkan data Pemprov DKI, ada sekitar 50 hingga 75 ribu kepala keluarga (KK) di bantaran Ciliwung yang harus direlokasi, agar normalisasi sungai sepanjang 19 kilometer selesai 2018. Sehingga sungai terbesar di Ibu Kota itu dapat menjadi tempat wisata air.
"Nanti Ciliwung yang kita banggakan bisa jadi tujuan wisata. Jakarta lengkap mau main sungai ada, laut ada, kota ada," kata Ahok.
Baca Juga
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, rusun dengan fasilitas seperti apartemen rencananya dibangun di tengah kota, dengan harga semurah kos. Rusun bisa di pinggir Ciliwung maupun lahan milik TNI yang boleh dibangun DKI.
"Orang yang kerja di Jakarta bisa sewa apartemen harga kos. Saya lebih percaya bangun apartemen di tanah TNI Polri, daripada DKI yang beli. Kalau DKI bisa, ada oknum jual beli rusun kalau saya enggak jadi gubernur lagi," pungkas Ahok.
Ahok juga sebelumnya menyebutkan, dari target 19 kilometer bantaran kali Ciliwung yang akan dinormalisasi, baru sembilan kilometer yang tertangani.
Karena itu, Ahok segera merelokasi warga bantaran kali Ciliwung jika rusun sudah siap huni. Di Bukit Duri, di antara 460 bidang baru 84 yang setuju direlokasi ke Rusun Rawa Bebek pada Juni mendatang.
Selain Rawa Bebek, Ahok menyebutkan, Pemprov DKI juga menyiapkan dua rusun lain, yakni Rusun Pasar Minggu dan Rusun Pasar Rumput yang terintegrasi dengan pasar rakyat.