Liputan6.com, Jakarta - Wacana Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang ingin membenahi jalur sepeda disambut gembira oleh Komunitas sepeda Bike to Work Indonesia atau B2W Indonesia. Bukan tanpa sebab, saat ini kondisi lajur sepeda dinilai jauh dari kata aman.
"Kabar gembira, kalau emang membenahi ya, untuk lajur sepeda pertama dikembangkan saja di wilayah DKI Jakarta, kedua melakukan perawatan dari jalur yang ada," kata Anggota Bike To Work, Ahmad Syarifudin saat dihubungi, Jumat (25/4/2025).
Baca Juga
Ahmad mengatakan, jalur khusus sepeda di Jakarta dirasa masih setengah hati. “Masih kurang nyambung, jalur sepeda yang terproteksi masih terbatas," ujar dia.
Advertisement
Ahmad mencontohkan, dari arah Fatmawati, jalur sepeda memang ada. Tapi setelah masuk kawasan Blok M, Melawai, atau Sudirman-Thamrin, terus belok ke arah Senopati atau Bendungan Hilir, jalur pesepeda hilang.
"Jadi ya akhirnya orang masih belum begitu happy dengan jalur yang ada karena tadi masih terbatas. Misalnya orang dari selatan, kalau sudah sudirman ke arah Senopati atau ke arah ke Bendungan Hilir, itu enggak ada lajur sepeda lagi," ucap dia.
Menurut Ahmad, jalur sepeda tak cukup hanya diberi tanda cat hijau, harus ada separator atau pelindung, seperti di ruas jalan Sudirman-Thamrin.
"Enggak bisa dibuatkan lajur hanya dengan cat saja, tapi harus ada pemisah yang menjadi protektor untuk pelindung dari pesepeda tadi," ucap dia.
Ahmad mengatakan, lajur yang sudah ada pelindung saja, terkadang masih suka diserobot pemotor. Apalagi, yang hanya diberi tanda cat. Ahmad mengaku nyaris tiap minggu adu jalur sama pemotor.
"Sering hampir setiap minggu kejadian. Memang pemotor dia mau cepat cepat jadi lajur sepeda di serobot. Apalagi jalan raya yang tidak ada lajur sepedanya begitu juga pengendara mobil juga demikian, pengendara mobil kurang memahami bahwa ada moda transportasi lain yaitu sepeda harus dihormati juga," ujar dia.
Saran Komunitas Sepeda
Ahmad menyarankan kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk membangun lajur sepeda di seluruh jalan raya yang ada di DKI Jakarta.
"Dengan demikian nanti orang akan mau menggunakan sepeda. Jadi orang gak mau gunakan jalur sepeda saat ini kan karena lajur yang terproteksi masih terbatas," ujar dia.
"Kedua memang lajur sepeda terproteksi yang ada harus dirawat, tidak hanya secara fisik tapi juga operasional sehari hari termasuk larangan mobil masuk ke lajur sepeda," ucap dia.
Ahmad juga menyinggung armada taksi Blue Bird yang sering parkir seenaknya di jalur sepeda. Ahmad mendesak Gubernur Pramono turun tangan memberikan sanksi teguran.
"Berikutnya, Blue Bird harus ditegur oleh Pramono Anung, karena hampir semua lajur sepeda di blok oleh parkir Blue Bird. Lihat aja jalan Sudirman-Thamrin penuh dengan Blue Bird," ujar dia.
Menurut dia, kalau nggak ada intervensi, jangan salahkan publik kalau curiga Gubernur menerima sesuatu.
"Jadi Gubenur harus mengeluarkan peringatan keras kepada Blue Bird. Karena kalau tidak Pramono dicurigai terima sogokan," tandas dia sembari tertawa kecil.
Advertisement
Pramono Anung Siapkan Jalur Joging dan Sepeda Baru
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berkomitmen membenahi dan menambah fasilitas olahraga publik, seperti jalur joging (jogging track) dan lintasan sepeda agar warga Ibu Kota memiliki ruang gerak yang lebih layak, sehat, dan aman untuk berolahraga.
“Saya juga nggak boleh egois, walaupun saya pesepeda 'road bike', tetapi nggak boleh mendapatkan fasilitas berlebihan di Jakarta,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Sabtu (20/4/2025).
Pramono menegaskan, Pemprov DKI akan menggandeng Pemerintah Provinsi Banten untuk mengembangkan jalur sepeda “Loop Soekarno-Hatta Airport” sebagai destinasi sport tourism berkelas internasional.
“Saya yakin nanti kalau lingkar Soekarno-Hatta ini bisa dilakukan, maka ini menjadi alternatif baru, dan itu bekerjasama dengan Pemerintahan Provinsi Banten,” ujarnya, seperti dikutip dari Antara.
Selain menyiapkan jalur baru, Pramono juga menyoroti kondisi jalur sepeda eksisting yang dibangun pada era Gubernur Anies Baswedan. Menurutnya, banyak jalur yang kini tidak lagi difungsikan dengan benar, bahkan berubah menjadi lahan parkir liar.
“Berkali-kali kami akan melakukan penertiban. Jadi, pedestrian yang sudah baik, yang sudah dilakukan oleh pemerintah sebelumnya, kami lanjutkan. Jalur sepeda akan kami rapikan,” tegas Pramono.
