Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar menargetkan 120 kursi di DPR pada Pemilu 2019. Untuk itu, Ketua Umum Partai Golkar akan melakukan konsolidasi organisasi dengan seluruh DPD di seluruh Indonesia.
"Menghadapi agenda yang begitu padat, sementara waktu yang tersedia tidak begitu lama maka dalam 100 hari kerja saya, melakukan konsolidasi organisasi dan juga rekonsiliasi dari pusat sampai ke tingkat I dan tingkat II," kata Setya Novanto seperti dikutip dari laman Fraksi Golkar, Sabtu (18/6/2016).
DPP Partai Golkar menargetkan perolehan kursi pada pemilu legislatif 2019 sedikitnya 20 persen suara.
"Sekarang kursi Golkar di DPR baru 91 kursi, berarti masih kurang 19 kursi DPR lagi. Kita akan bekerja lebih keras lagi agar perolehan kursi bertambah," ujar Setnov.
Selain konsolidasi organisasi, Setnov juga ingin mengajak sesepuh Golkar untuk turut serta membangun partai agar dapat mengembalikan kejayaannya.
"Mari kita sapa kembali kader-kader yang dulu membesarkan Golkar, mari kita ajak kembali sesepuh Golkar agar bersama-sama membangun partai ini menjadi lebih kuat lagi," ucap Setnov.
Di bawah kepemimpinan Setya Novanto, Golkar tidak hanya menargetkan 120 kursi di DPR, tapi juga akan mengusung Joko Widodo atau Jokowi dalam Pilpres 2019. Alasannya, kata politikus Golkar Nurul Arifin, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Jokowi masih tinggi.
"Kami melihat fakta di lapangan yang tingkat kepercayaan terhadap Pak Jokowi itu masih tinggi," ujar Nurul Arifin.
Juru Bicara Ketua Umum Golkar Setya Novanto ini berujar, hingga saat ini belum ada sosok yang bisa menyamai Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2019 mendatang.
Advertisement