Lalu Lintas Blok M-Sudirman Direkayasa untuk Pembangunan MRT

Jalur lambat dan cepat dari arah Semanggi menuju Blok M akan ditutup.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 22 Jun 2016, 12:26 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2016, 12:26 WIB
20160525-Pembangunan MRT-Jakarta- Yoppy Renato
Suasana pengerjaan Mass Rapid Transit (MRT) di sepanjang Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu, (25/5). Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berharap investor bisa ikut bergabung bantu percepat pembangunan infrastruktur DKI. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta akan melanjutkan pembangunan dengan membangun pintu masuk atau entrance dan colling tower/ventilation tower (CT/VT). Pembangunan ini berada di empat titik, yakni Stasiun Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, dan Stasiun Setiabudi.

Project manager underground MTR Arif Rahmat mengatakan, setiap stasiun akan dibangun entrance dan CT/VT di sisi berbeda. Untuk Stasiun Senayan akan dibangun di sisi Timur, Stasiun Istora di sisi Barat, Stasiun Bendungan Hilir di sisi Barat, dan Stasiun Setiabudi di sisi Timur.

"Kami memilih sisi-sisi itu berdasarkan tingkat kesulitan pembangunan," kata Arif di kantor PT MRT Jakarta, Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Selama pembangunan itu pula, akan diberlakukan rekayasa lalu lintas selama pembangunan berlangsung. Rekayasa lalu lintas dilakukan tetap di atas struktur stasiun yang sudah selesai.

Untuk Stasiun Senayan pembangunan akan dilakukan di sisi Timur. Artinya jalur lambat dan cepat dari arah Semanggi menuju Blok M akan ditutup.

Sebagai gantinya, median jalan yang selama ini ditutup karena digunakan untuk membangun stasiun MRT akan dibuka dan dapat dilalui kendaraan. Sedangkan arus lalu lintas sebaliknya tidak mengalami perubahan.

Kemudian, untuk Stasiun Istora, jalan yang ditutup adalah dari arah Blok M menuju Semanggi. Arus lalu lintas akan dialihkan menuju ke median jalan yang digunakan untuk membangun stasiun MRT.

Pembangunan di Stasiun Bendungan Hilir, jalan yang akan ditutup adalah arus lalu lintas dari arah Semanggi menuju Bundaran HI, tepatnya di bawah flyover Bendungan Hilir. Arus lalu lintas akan diarahkan masuk ke kanan di atas struktur stasiun MRT bawah tanah.

Terakhir di Stasiun Setiabudi sisi Timur, arus kendaraan dari Bundaran HI menuju Semanggi akan ditutup. Kendaraan kemudian dialihkan masuk ke median jalan tepatnya di atas struktur stasiun.

"Prinsipnya kita mempertahankan jumlah lajur sehingga dampaknya tidak berat. Kalau awalnya seperti ini hanya dipindahkan lokasinya, jumlah lajur tetap," lanjut dia.

Mulai 25 Juni

Rekayasa lalu lintas ini akan berlaku mulai 25 Juni 2016-1 Juni 2017 untuk Stasiun Senayan. Untuk Stasiun Istora mulai dialihkan pada 20 Agustus 2016-1 Oktober 2017, lalu Stasiun Bendungan Hilir akan diberlakukan mulai 1 September 2016-31 Agustus 2017, dan Stasiun Setiabudi mulai dialihkan pada 1 Agustus 2016-31 Juli 2017.

Direktur Konstruksi MRT Jakarta Muhammad Nasyir mengatakan, pembangunan tahap pertama ini akan memakan waktu 1 tahun. Pembangunan akan dilakukan pada sisi yang lebih sulit pengerjaannya, baru kemudian ke sisi lainnya.

"Misalnya di Senayan itu di sisi Timur dibangun 2 entrance dan 2 CT/VT, sementara sisi Barat hanya 1 entrance. Setelah Timur selesai, pembangunan sisi Barat diperkirakan 6 bulan. Jadi semua bisa selesai akhir 2017 dan kami segera mengembalikan kondisi Jalan Sudirman seperti sebelum kami acak-acak," jelas Nasyir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya