VIDEO: Panglima TNI Bantah Ada Penyanderaan ABK WNI

Tidak adanya penyanderaan ABK WNI oleh kelompok Abu Sayyaf ditegaskan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Jun 2016, 02:57 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2016, 02:57 WIB
Penyanderaan WNI
Tidak adanya penyanderaan ABK WNI oleh kelompok Abu Sayyaf.

Liputan6.com, Samarinda - Sejumlah istri anak buah kapal (ABK) tongkang Charles, yang menarik tongkang Robby 152 pada Rabu siang, mendatangi kantor PT Susianto Bersaudara di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (22/6/2016), kedatangan mereka untuk memastikan kebenaran kabar penyanderaan suami mereka oleh kelompok Abu Sayyaf saat berlayar dari Filipina menuju Samarinda.

Sebelumnya, salah satu istri ABK menerima telepon dari suaminya yang menyatakan ia dan ABK lainnya disandera.

Namun menurut pihak perusahaan, Kapal Tunda Charles masih berlayar sesuai jalurnya dan berada di perairan Tarakan, Kalimantan Utara.

Kepastian tidak adanya penyanderaan 7 dari 13 ABK Kapal Tunda Charles oleh kelompok Abu Sayyaf, ditegaskan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Jakarta.

Diduga, hembusan kabar penyanderaan ABK di perairan Kalimantan Utara adalah modus pelaku kejahatan, untuk memeras perusahaan pelayaran operator Kapal Tunda dan tongkang pengangkut batu bara tersebut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya