Polri: Tidak Benar 13 ABK WNI Disandera Kelompok Abu Sayyaf

Polri sudah berkoordinasi dengan kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kolonel Yus Usmani terkait soal dugaan penyanderaan itu.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 22 Jun 2016, 21:33 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2016, 21:33 WIB
20160330-Kelompok Abu Sayyaf
Kelompok Abu Sayyaf

Liputan6.com, Jakarta - Polri menyatakan kabar yang menyebutkan kabar disanderanya 13 warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan ABK Tag Boat Charles oleh kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina, tidak benar.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kolonel Yus Usmani terkait soal dugaan penyanderaan.

"Beliau katakan info itu tidak benar. Kemudian kabar dari Muda selaku perwakilan pemilik kapal, yakni PT PP Rusianto Bersaudara, tidak ada pemberitahuan dari aparat maupun dari internal kapal," kata Agus dalam pesan tertulisnya di Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Adapun kronoligis adanya dugaan penyanderaan ini berawal dari pengakuan istri salah satu ABK bernama Ismail pada pada pukul 11.03 Wita. Dia mengaku mendapat kabar langsung dari suaminya yang mengatakan tengah disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. Kabar itu disampaikan melalui telepon. Ismail bercerita bahwa tawanan dibagi menjadi dua kelompok.

"Suaminya itu memerintahkan Dian agar berkoordinasi dengan pihak perusahaan karena Abu Sayyaf meminta tebusan sebesar 20 juta ringgit serta meminta untuk dipublikasikan ke media," terang Agus.

Namun, keterangan berbeda didapat dari pihak perusahaan. Mereka, menuturkan menurut pantauan satelit dan GPS perusahaan pada pukul 11.00 Wita, posisi kapal ada di perairan Tarakan, Kalimantan Utara. Kemudian pada pukul 18.18 Wita posisi kapal sudah berada di Berau, Kalimantan Timur.

"Sehingga tidak ada kemungkinan disandera. Namun, akan selalu dimonitor perkembangannya dengan pihak perusahaan pemilik kapal," terang Agus.

Adapun identitas ABK tersebut sebagai berikut:

1. Ferry Arifin (Nahkoda)
2. Ismail (Mualim 1)
3. Andi Wahyu (Mualim 2)
4. M Mahbrur Dahri (KKM)
5. Edi Suryono (Masinis 2)
6. M Nasir (Masinis 3)
7. Syahril (Masinis 4)
8. M Sofyan (Oliman)
9. Albertus Temu Slamet (Juru Mudi)
10. Reidgar Frederik Lahiwu (Juru Mudi)
11. Robin Piter (Juru Mudi)
12. Rudi Kurniawan (Juru Mudi)
13. Agung E Saputra (Juru Masak).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya