Polri Ubah Taktik Kejar Teroris Santoso

Santoso cukup lihai menghindari kejaran polisi dengan bergerak dalam diam.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 23 Jun 2016, 10:38 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2016, 10:38 WIB
TNI Baku Tembak dengan Kelompok Teroris Santoso di Poso
TNI dan Densus Antiteror 88 menyisir wilayah di Poso

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala mendapatkan sejumlah informasi penting dari Samil, anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso yang ditangkap di Poso, Sulawesi Tengah, Kamis 16 Juni 2016 lalu.

"(Informasi dari Samil), tentang kegiatan kelompok MIT selama ini dan cara menyelamatkan diri dari kami. Itu yang saya dapat," ujar Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Rudy Sufahriadi, di Jakarta Jakarta, Kamis (23/6/2016).

Tak cuma itu, berdasarkan pemeriksaan terhadap Samil, pihaknya pun mengetahui bahwa Santoso sedang mengubah strategi pelarian mereka. Karena itu, Satgas Operasi Tinombala melakukan hal yang sama, yaitu mengubah taktik pencarian Santoso.

"Secara teknis kami enggak sampaikan. Kami sedang mengubah taktik, saya enggak sampai ke teknis. Yang jelas kami coba cari Santoso ke tempat yang luas itu di Gunung Biru," terang dia.

Ia menjelaskan, Santoso cukup lihai menghindari kejaran polisi dengan bergerak dalam diam. Itu ternyata karena MIT masih mampu mencium pergerakan pihaknya.

"Dia masuk ke hutan lebat, diam. Dia menghindari kami seperti itu. Artinya gerakan pasukan dari bawah gunung ke atas itu masih menimbulkan bunyi dan ada bekasnya. Itu yang kami ubah," ujar Rudy.

Meski mengubah taktik, ia mengatakan, hingga kini belum ada penambahan anggota. "Sampai saat ini tidak bertambah," tutur Rudy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya