Menag Lukman Ingin Masyarakat Ikuti Pemerintah soal 1 Syawal

Lukman mengakui ada sebagian kecil kelompok masyarakat yang merayakan Idul Fitri berbeda dengan ketetapan pemerintah.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 04 Jul 2016, 21:35 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2016, 21:35 WIB
20160704-Hasil Sidang Isbat, 1 Syawal 1437 H Jatuh pada Rabu 6 Juli 2016
Menag Lukman Hakim Saifuddin (tengah) berbincang dengan sejumlah perwakilan jelang menyampaikan hasil sidang Isbat awal Syawal di Jakarta, Senin (4/7). Berdasar sidang isbat, 1 Syawal 1437 H jatuh pada Rabu (6/7). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menetapkan 1 Syawal 1437 Hijriah pada Rabu, 6 Juli 2016. Meski begitu, ada sebagian kelompok yang merayakan Idul Fitri hari ini.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengakui memang ada sebagian kecil kelompok masyarakat yang merayakan Idul Fitri berbeda dengan ketetapan pemerintah. Meski begitu, Lukman tetap berharap masyarakat ikut keputusan pemerintah.

"Sebaiknya umat Islam di Indonesia mengacu pada hasil putusan Fatwa MUI No 2 Tahun 2004, kewenangan menetapkan isbat, kapan Ramadan, Syawal, Zulhijah dilakukan oleh pemerintah melalui Kemenag, dan itu bersifat mengikat secara nasional," ujar Lukman di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (4/7/2016).

Keinginan ini tentu sejalan dengan harapan seluruh ormas Islam di Indonesia. Dengan demikian, Ramadan dan Idul Fitri dalam dilaksanakan bersama.

"Tentu sebelum memberikan imbauan, saya ingin mengatakan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriah, mohon maaf lahir batin," Lukman menambahkan.

"Mudah-mudahan kita semua tergolong orang minal aidzin, kembali pada jati diri kita, dan golongan orang-orang yang menang. Setelah kita menempa diri kita selama Ramadan. Mudah-mudahan bulan-bulan seterusnya kita mampu mengendalikan diri kita," Lukman memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya