4 Kesaksian Hanie yang Menguntungkan Jessica Wongso

Otto bertanya kepada Hanie, apa yang dilakukan Jessica ketika seorang pengunjung perempuan mendekati Mirna dan berdiri dekat kepala Mirna.

oleh Audrey Santoso diperbarui 13 Jul 2016, 18:10 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2016, 18:10 WIB
20160713-Ini Kesaksian Hanie Dalam Sidang Kopi Sianida Jessica Wongso-Jakarta
Hanie Juwita Boon memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (13/7). Hanie merupakan teman minum kopi korban dan tersangka, Jessica Kumala Wongso. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua tim penasihat hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, menilai kesaksian Hanie Juwita Boon di pengadilan menguntungkan kliennya.

Hanie disebut-sebut sebagai saksi kunci kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Hanie hari ini bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Otto mengatakan ada beberapa keterangan Hanie yang kontradiktif dengan tudingan tiga saksi dari keluarga Mirna pada persidangan Selasa kemarin, 12 Juli 2016.

"Saya rasa kesaksian Hanie justru menguntungkan Jessica, ya. (Pertama) karena Hanie yang berada di lokasi sudah menyatakan tidak melihat Jessica memasukkan benda atau apa pun ke gelas kopi," kata dia usai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (13/7/2016).

Saat rekaman CCTV Cafe Olivier yang menggambarkan suasana Mirna kejang-kejang diputar di ruang persidangan, Jessica tampak mendekati Mirna detik-detik jelang Mirna dibawa dengan kursi roda ke klinik dokter Damayanti, yang terletak di Basement I Grand Indonesia.

Pada sidang, Otto bertanya kepada Hanie, apa yang dilakukan Jessica ketika seorang pengunjung perempuan mendekati Mirna dan berdiri dekat kepala Mirna. Hanie menjawab perempuan itu sedang mendoakan Mirna, yang kemudian dianggap sebagai kesaksian yang menguntungkan kedua.

Selanjutnya

Lalu, Otto meminta adegan tersebut diputar ulang kepada tim jaksa penuntut umum (JPU). Terlihat, Jessica berdiri di samping kiri Mirna yang sudah terkulai lemah. Otto pun bertanya kepada Hanie, apa yang dilakukan Jessica saat itu, "Apakah dia ikut mendoakan Mirna?"

"Ya, mungkin (ikut mendoakan Mirna)," jawab Hanie singkat.

Otto mengangguk-anggukan kepalanya sembari mencatat jawaban Hanie sebagai kesaksian menguntungkan yang ketiga. Ia pun menyimpulkan, Jessica ikut mendoakan Mirna yang sedang sekarat saat itu.

Lalu Otto meminta rekaman itu terus diputar ulang. Tibalah saat di mana Mirna digendong beberapa karyawan kafe dan pengunjung kafe. Masih di sisi kiri Mirna, Jessica terlihat membantu menggendong teman kuliahnya itu ke kursi roda.

"Apa yang dilakukan Mirna itu? Membantu menggendongkah?" tanya Otto.

Hanie lagi-lagi mengiyakan pertanyaan Otto. Otto lalu menyatakan, kesaksian keluarga Mirna bahwa Jessica hanya berdiam diri saat Mirna meregang nyawa, tidak sesuai dengan pengakuan Hanie. Karena itu, ia menyimpulkannya sebagai keuntungan yang keempat.

"Ya, berarti Jessica membantu menggendong Mirna. Tidak diam saja, ya," kata Otto.

Pernyataan Hanie bahwa ia menyeruput kopi beracun yang juga diminum Mirna dan tidak melepehnya, pun Otto menganggap sebagai fakta baru yang menguntungkan kelima. Sebab, sebelumnya Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menyatakan, Hanie mencicipi kopi yang diseruput Mirna dan melepehnya.

"Kita lihat faktanya tadi meski Hanie minum sedikit, tapi kan dia menelan (cairan kopi sianida), tidak buang dari mulutnya. Dokter juga menerangkan bahwa Hanie datang, mengaku meminum," ucap Otto.

Menarik bagi Otto, lantaran dokter dari Rumah Sakit Abdi Waluyo yang memeriksa Hanie menyatakan melalui surat resmi bahwa tidak ada kelainan di mulut Hanie.

"Dokter bilang Hanie tidak apa-apa. Kenapa Mirna minum kopi mati? Ini kan jadi pertanyaan, kenapa terjadi seperti itu?" Otto memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya