Airlangga Berangkat ke AS Malam Ini, Ungkap Arahan Prabowo untuk Tim Negosiasi Tarif Trump

Airlangga menyampaikan dirinya dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Panjaitan sudah berbicara Menteri Perdagangan AS Howard W. Lutnick melalui video conference.

oleh Lizsa Egeham Diperbarui 15 Apr 2025, 18:12 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2025, 18:12 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan arahan Presiden Prabowo Subianto kepada tim negosiasi kebijakan tarif respirokal atau timbal balik yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Prabowo meminta agar negosiasi dilakukan dengan sebaik-baiknya

"Negosiasi sebaik-baiknya untuk kepentingan nasional," kata Airlangga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Airlangga akan berangkat ke Amerika Serikat pada Selasa malam ini. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang merupakan anggota tim negosiasi sudah berada di Amerika Serikat.

"Pak Sugiono sudah jalan duluan, ketemu dengan Secretary of State. Kalau Bu Menkeu kan dalam rangka Spring Meeting IMF-World Bank di Washington DC, AS. Jadi sudah di sana," jelasnya.

Airlangga menyampaikan dirinya dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Panjaitan sudah berbicara Menteri Perdagangan AS Howard W. Lutnick melalui video conference. Nantinya, Airlangga akan menindaklanjuti pembahasan tersebut saat melakukan pertemuan langsung di Washington DC, AS.

"Kemarin kami sudah dengan Secretary of Commerce dengan Pak Luhut sudah bicara dengan Secretary of Commerce dan kami akan tindak lanjuti lagi nanti," tutur Airlangga.

Dia mengatakan Prabowo tak memberikan target khusus dalam negosiasi tarif repsirokal yang diterapkan Presiden Trump. Prabowo hanya meminta agar tarif yang dikenakan Trump untuk Indonesia dapat diturunkan.

"Belum ada. Yang penting diturunkan," ujar Airlangga.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah bakal menawarkan sejumlah kesepakatan dengan Amerika Serikat. Dengan tujuan, untuk memangkas defisit neraca perdagangan Amerika Serikat terhadap Indonesia, yang pada 2024 mencapai USD 17,9 miliar.

"Juga rencana daripada Indonesia untuk mengkompensasikan delta daripada ekspor dan impor yang besarannya USD 18-19 miliar," kata Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (14/4/2025).

 

Tekan Defisit Perdagangan

Tekan Defisit Perdagangan

Presiden Prabowo Subianto saat melangsungkan wawancara khusus dengan Pemimpin Redaksi Liputan6 SCTV, Retno Pinasti di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang.
Presiden Prabowo Subianto saat melangsungkan wawancara khusus dengan Pemimpin Redaksi Liputan6 SCTV, Retno Pinasti di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang. (Dok. Tangkapan layar YouTube Liputan6 SCTV)... Selengkapnya

Tujuannya, untuk menekan defisit perdagangan AS ke Indonesia. Salah satunya dengan memperbanyak jumlah barang dari Amerika Serikat yang diimpor ke pasar Tanah Air.

Namun, Airlangga menyebut itu belum tentu dilaksanakan lewat skema impor. Sayangnya, ia belum merinci bagaimana skenario pembelian barang AS secara non impor tersebut.

"Indonesia akan beli barang dari Amerika sesuai dengan kebutuhan Indonesia. Nilainya mendekati (USD 17,9 miliar), barang belum tentu impor," ujar dia.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif dasar 10 persen untuk seluruh impor global. Secara spesifik, Presiden Trump mengenakan tarif 32 persen untuk produk dari Indonesia.

Sementara itu, tarif resiprokal yang dikenakan AS terhadap negara-negara ASEAN yaitu Malaysia dan Brunei Darussalam 24 persen, Filipina 17 perse , Singapura 10 persen. Kemudian, Kamboja 49 persen, Laos 48 persen, Vietnam 46 persen, Myanmar 44 persen, dan Thailand 36 persen.

Infografis

Infografis Perang Panas Tarif Trump vs China
Infografis Perang Panas Tarif Trump vs China. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya