Imbauan Kapolri Tito Karnavian pada Anak Buahnya

Tito juga memberikan atensi kepada seluruh jajaran untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 15 Jul 2016, 14:18 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2016, 14:18 WIB
20160713-Kapolri-Tito-Karnavian-Jakarta-FF
Kapolri yang baru Tito Karnavian memberikan senyum sebelum pelantikan Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7). Tito Karnavian resmi menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengumpulkan seluruh perwira tinggi Polri dan Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (15/7/2016). Agenda ini dilakukan untuk menyampaikan program-program Tito yang baru saja menjabat sebagai orang nomor satu di Korps Bhayangkara.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, Kapolri menyampaikan 11 program prioritas. Di antaranya upaya pencegahan tindakan koruptif  dengan mengedepankan penyampaian Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LKHPN) bagi para jajarannya.

"Pada prinsipnya, pelaksanaan ini di seluruh Polda. Baik itu juga bukan hanya Polda, tapi di Mabes Polri. Menurut Pak Tito sangat penting," kata Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (15/7/2016).

Kemudian, sambung Boy, Kapolri juga menyampaikan upaya peningkatan kesejahteraan. Diharapkan secara bertahap nanti ada upaya berbaikan kesejahteraan bagi seluruh anggota.

"Tentu disesuaikan dengan keuangan negara di mana saat ini tunjangan kinerja baru 53 persen. Ini jadi tugas dari Pak Asrena yang tadi disampaikan pak Tito tadi," terang Boy.

Tito, sambung Boy, juga memberikan atensi kepada seluruh jajaran untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Salah satunya adalah menghilangkan sistem birokrasi yang berbelit-belit ketika menerima laporan dari masyarakat.

"Ini berkaitan dengan reformasi kultural yang diharapkan Pak Tito kepada seluruh jajaran agar menjadi atensi," ucap Boy.

* Lagi! Bom bunuh diri meledak di daerah konflik. Seperti apa? Klik di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya