BPOM: Vaksin Palsu di RS Mutiara Bunda Ciledug Jenis Tripacel

Vaksin Tripacel merupakan bagian dari vaksin DPT yang biasa diberikan kepada bayi usia di bawah 6 bulan

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 18 Jul 2016, 15:40 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2016, 15:40 WIB
Vaksin Palsu di Cileduk
Ribuan orangtua datangi RSIA Mutiara Bunda untuk mendapatkan kejelasan terkait vaksin palsu (Liputan6.com/Pramita)

Liputan6.com, Tangerang - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten memastikan keberadaan vaksin yang diduga palsu di Rumah Sakit (RS) Mutiara Bunda, Tangerang hanya satu jenis. Yakni jenis vaksin Tripacel yang menjadi bagian dari vaksin Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT).

"Dari vaksin yang kita amankan, kemudian kami teliti, disimpulkan hanya satu vaksin palsu. Yakni Vaksin Tripacel," kata Kashuri, saat berdiskusi dengan para orang tua pasien vaksinisasi di RS Mutiara Bunda, Senin (18/7/2016).

Kemudian, temuan tersebut, kata Kashuri selanjutnya akan dilaporkan ke Kementerian Kesehatan. "Dari sanalah temuan tersebut diumumkan oleh Kemenkes," kata dia.

Sementara, perwakilan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) cabang Banten Dokter Arif Budiman menjelaskan, bila Vaksin Tripacel merupakan bagian dari vaksin DPT yang biasa diberikan kepada bayi usia di bawah 6 bulan.

"Dikatakan palsu karena dalam satu takaran vaksin tidak ditemukan komponen yang seharusnya ada pada Vaksin Tripacel umumnya," kata Arif.

Namun, komponen tersebut akan menimbulkan efek bahaya atau tidaknya pada saat itu juga. Misalnya, lanjut Arif pada saat si anak disuntik efeknya akan terjadi.

"Misalnya dia alergi, atau panas badannya, akan terjadi pada saat itu juga. Atau sesaat setelah disuntik," kata Arief.

Kemudian, bilamana setelah itu hitungan hari, bulan bahkan tahun tidak terjadi efek alergi atau suhu tubuh tinggi, maka tidak akan ada dampak bahaya sama sekali.

"Intinya, tidak akan ada kekebalan tubuh yang didapat setelah divaksinisasi dengan vaksin palsu," Arif menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya