Musyawarah Kasus Vaksin Palsu di RS Mutiara Bunda Tangerang Ricuh

Lamanya musyawarah juga membuat orangtua pasien tambah marah.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 18 Jul 2016, 13:38 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2016, 13:38 WIB
Diskusi orangtua dan pihak RS mengenai vaksin palsu
Diskusi orangtua dan pihak RS mengenai vaksin palsu di Rumah Sakit Mutiara Bunda Mencong (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Tangerang - Penjelasan yang dilakukan Rumah Sakit Mutiara Bunda Mencong Kecamatan Ciledug Kota, Tangerang, Banten sempat diwarnai ricuh dan debat pendapat antara Ikatan Dokter Indonesia (IDI), pihak pemerintah, dan ribuan orangtua pasien yang anaknya pernah diberi vaksin.

Ricuh tersebut terjadi lantaran dokter anak sekaligus pemilik rumah sakit dr Toniman tidak ikut turun dan menemui orang tua pasien.

"Mana dr Toniman?! Yang megang anak kami kan dia, bukan bapak-bapak yang di depan ini," teriak seorang ibu, Senin (18/7/2016).

Lamanya musyawarah juga membuat orangtua pasien tambah marah. Sebab, selain orangtua harus bekerja, anak yang mereka bawa pun menangis kencang lantaran cuaca yang panas.

Bahkan, perwakilan orangtua sampai diharuskan membentuk satuan untuk menenangkan orangtua lainnya. Petugas Polisi Wanita (Polwan) sampai harus berjaga-jaga di depan podium agar tidak terjadi masalah.

Perwakilan dari IDI Banten dr Rachmat langsung menenangkan ribuan orangtua tersebut. "Mohon tenang ibu bapak, kita di sini formasinya lengkap untuk menjawab dan mencari solusi ke depannya," kata dia.

Memang, pada saat itu yang menjawab langsung Kepala Dinkes Banten Yanuar, Kepala BPOM Banten Muhammad Kashuri, perwakilan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) cabang Banten dr Arif Budiman, dan perwakilan dari Dinkes Kota Tangerang serta perwakilan dari Rumah Sakit Mutiara Bunda.

Hingga kini, diskusi tengah berlangsung dengan cara dokter menjawab segala kegalauan orangtua pasien vaksinasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya