Jokowi Larang Menterinya Tinggalkan Jakarta Sepekan Ini

Namun, sumber di Istana tidak menjawab ketika ditanya apakah imbauan ini juga terkait dengan reshuffle kabinet.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 25 Jul 2016, 10:36 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2016, 10:36 WIB
20160721- Presiden Jokowi Jelaskan Manfaat Tax Amnesty di Istana- Faizal Fanani
Presiden Joko Widodo saat wawancara khusus dengan SCTV di Long Room Istana, Jakarta, Rabu (20/7). Menurut Jokowi adanya Tax Amnesty bisa membuat Rupiah menguat terhadap Dolar Amerika. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi melarang para menterinya untuk bepergian dalam minggu ini. Imbauan yang disampaikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada semua menteri beredar, Senin (25/7/2016).

Jokowi melarang para menterinya meninggalkan Jakarta karena akan diselenggarakan sidang kabinet paripurna. Sumber Liputan6.com di Istana pun membenarkan imbauan Jokowi itu. "Benar," kata sumber itu.

Jokowi mewajibkan para pembantunya berada di Jakarta mulai tanggal 25 Juli-29 Juli 2016. Namun, sumber itu tidak menjawab ketika ditanya apakah imbauan ini juga terkait dengan reshuffle kabinet.

Berikut pesan yang dikirim kepada para menteri:

Bapak Ibu Kabinet Kerja yth, Menindaklanjuti arahan Bp Presiden, dimohon Bapak Ibu tidak meninggalkan Jakarta minggu ini (tgl 25 sd 29 Juli 2016) dikarenakan akan diselenggarakan Sidang Paripurna Kabinet dan diwajibkan utk hadir semua.

Atas perhatiannya disampaikan banyak terima kasih.

Pratikno

Jokowi memanggil para menterinya dalam beberapa hari kemarin. Juru Bicara Presiden Johan Budi mengatakan pemanggilan itu bertujuan untuk evaluasi kinerja.

"Kemarin juga ada menteri dipanggil, sekarang juga, ini bagian evaluasi kinerja. Sekali lagi, evaluasi tidak pada satu titik waktu tertentu saja, tapi panjang," kata Johan.

Kini Jokowi sudah mengantongi nilai para menterinya itu. Namun dia enggan membuka rapor menteri-menterinya, sekali pun setiap saat dia selalu membuat catatan anak buahnya.

"Rapor selalu kita buat, hariannya ada, mingguannya ada, bulanannya ada, tapi tidak bisa kita buka," kata Jokowi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya