Ketika Anggota Paskibraka Tertarik Dunia Kepolisian

Menurut Jodie, tak hanya anggota Paskibraka yang mendapat keistimewaan masuk Akpol, melainkan para pelajar lainnya yang berprestasi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 19 Agu 2016, 21:17 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2016, 21:17 WIB
Paskibraka
Anggota Paskibraka saat berkunjung ke Mabes Porli. (Liputan6.com/Hanz Jimenez Salim)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 68 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) menyambangi Mabes Polri hari ini. Mereka hendak bertatap muka dengan sejumlah pimpinan Polri.

Ketika audensi dengan para petinggi Polri, para anggota Paskibraka tertarik menjadi anggota Polri. Mereka mengutarakan keinginannya dengan bertanya langsung kepada pejabat Polri.

Anggota Paskibraka bernama Chandra mengajukan pertanyaan kepada Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri Komisaris Jenderal Putut Eko Bayu Seno. Ia penasaran apakah anggota Paskibraka dapat keistimewaaan masuk Akademi Kepolisian.

Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Inspektur Jenderal Jodie Rooseto merespons pertanyaan Chandra. Ia mengatakan ada kemudahan bagi anggota Paskibraka yang tertarik masuk Akpol.

Menurut Jodie, tak hanya anggota Paskibraka yang mendapat keistimewaan masuk Akpol, melainkan para pelajar lainnya yang berprestasi.

"Ada keistimewaan bagi Paskribraka. Tak hanya Paskibraka saja, tetapi juga pelajar yang berpretasi lainnya juga bisa," terang Jodie di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/8/2016).

Lain halnya Chandra, anggota Paskibraka lain, Laoly Musa Prarami, penasaran terkait belum adanya polisi wanita (polwan) yang menjabat sebagai Kapolri. Selama ini, Kapolri kerap dijabat laki-laki.

"Apakah kami sebagai perempuan yang bercita-cita sebagi Polwan tidak diperbolehkan jadi Kapolri, sebagaimana Kapolri semuanya laki-laki? Apakah kami tidak bisa memimpin selagi ada laki-laki?" tanya pelajar dari Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.

Mendapat pernyataan itu, Jodie menjelaskan, seluruh anggota Polri termasuk Polwan berpeluang menjadi Kapolri. Asal dianggap memiliki tekad dan kemampuan yang dibutuhkan Polri.

"Untuk menjadi Kapolri tidak ada persyaratan harus Polki (polisi laki-laki). Persyaratan untuk menjadi Kapolri adalah perwira tinggi yang masih aktif. Yang udah pensiun enggak boleh. Tidak ada persyaratan harus laki-laki," pungkas Jodie.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya