Ahli: Jika Diracun Sebelum Bertemu Jessica, Mirna Tak ke Olivier

Dalam waktu seketika dan bersamaan, lambung Mirna mengalami korosif dan efusif.

oleh Audrey Santoso diperbarui 25 Agu 2016, 15:03 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2016, 15:03 WIB
20160825-Sidang-Jessica-Wongso-Jakarta-HA
Terdakwa Jessica Wongso saat kembali sidang di PN Jakarta Pusat, Kamis (25/8). Sidang lanjutan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan ahli toksikologi, I Made Agus Gelgel Wirasuta. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Ahli toksikologi I Made Agus Gelgel Wirasuta menilai kecil kemungkinan Mirna terpapar sianida sebelum bertemu Jessica Kumala Wongso di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2016). Wirasuta menjelaskan, senyawa sianida memiliki sifat kimia yang sangat cepat bereaksi.

Jika orang terpapar sianida di bawah ambang dosis mematikan, Wirasuta berujar, paling tidak orang tersebut akan langsung merasa pusing. Dan dalam kasus Mirna, Wirasuta berspekulasi, rasa pusing akibat sianida kemungkinan membuat Mirna mengurungkan niatnya ngopi bersama Jessica dan Hanie.

"Sesuai dengan info atau catatan publikasi yang saya baca, ketika seseorang terpapar sianida paling tidak dia akan mengalami pusing, kalau iritasi tidak terasa karena dosisnya kecil. Tapi paling tidak hemoglobin sudah terikat dengan sianida, berarti yang bersangkutan sudah pusing dan tidak jadi ke sana (Olivier)," ucap Wirasuta saat bersaksi untuk sidang perkara pembunuhan Mirna di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).

Pernyataan Wirasuta sekaligus menyanggah pernyataan pengacara Jessica, Otto Hasibuan, sebelumnya. Otto sempat mengemukakan teori kemungkinan terkait aktivitas Mirna sebelum bertemu Jessica. Sebab sebelum bertemu Jessica, Mirna sempat minum es coklat.

Hal lain yang membuat Wirasuta yakin bahwa Mirna terpapar sianida dalam dosis tinggi adalah kondisi seluruh permukaan lambung Mirna yang mengalami korosif dan efusif dalam waktu bersamaan. Bila tidak disebabkan sianida, maka kemungkinan luka korosif di lambung Mirna muncul bertahap.

"Lambung sering luka, tapi tidak mungkin di seluruh permukaan lambung. Munculnya pun bertahap, tidak bersamaan seketika itu juga. Kalau yang terjadi pada korban (Mirna), seluruh permukaan lambung dari hasil visum et repertum, terjadi korosif dan efusif," ujar Wirasuta.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya