Ahli: Jessica Kurang Percaya Diri, tapi Teliti

Jessica merupakan tipikal orang yang berpikir dengan teliti dan sistematis.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Sep 2016, 15:54 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2016, 15:54 WIB
20160829-Sidang-Jessica-Wongso-Jakarta-FF
Terdakwa Jessica Kumala Wongso berbincang dengan kuasa hukumnya saat sidang lanjutan kasus kematian Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (29/8). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kriminolog Universitas Indonesia Ronny Rahman Nitibaskara mengungkap watak terdakwa Jessica Kumala Wongso dengan pendekatan fisiognomi atau ilmu membaca karakter wajah. Ronny yang hadir di persidangan sebagai ahli menyebut Jessica termasuk orang yang tidak percaya diri.

Ronny menjelaskan, berdasarkan pembacaan gestur wajah, Jessica termasuk ke dalam tipe orang kurang percaya diri dan membutuhkan ilmu pengetahuan untuk dapat meningkatkan kepercayaan dirinya tersebut.

"Wajah terdakwa termasuk tipe kurang percaya diri, bangun kepercayaan dirinya dengan pengetahuan," kata Ronny di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kemayoran, Kamis (1/9/2016).

Dikaji lebih dalam, dari jarak dan mata alis Jessica dilihat sebagai karakter yang selektif dalam memilih keputusan maupun teman, namun dengan harapan ingin hubungannya langgeng.

"Ini tercermin di atas mata dan alis Jessica, dia mengambil keputusan ketika memilih teman dengan harapan bisa berteman lama dan langgeng," Ronny menuturkan.

Dilihat dari kening, menurut Ronny, Jessica merupakan tipikal orang yang berpikir dengan teliti dan sistematis.

"Pada saat membaca fisiognomi, titik di kening itu adalah berpikir secara sistematis, step by step," kata Ronny.

Dari sini, Ronny melanjutkan, karakter orang tersebut akan cenderung senang untuk diperhatikan, mengkritisi hal-hal sepele, dan suka mempermasalahkan hal-hal di sekitarnya.

"Dari sini kita lihat dia senang perhatian, cerewet akan hal-hal kecil, apa-apa harus diteliti," Ronny membeberkan.

Ronny menambahkan, dari gabungan hasil fisiognomi terlihat Jessica memiliki potensi untuk melakukan hal-hal yang dapat menyakiti seseorang.

"Gabungan-gabungan dari fisiognomi, dasar-dasar Jessica punya rencana untuk melakukan hal-hal yang menyakiti korban. Dalam hal ini saya tidak katakan membunuh, tapi melakukan sesuatu yang mengarah ke sana," demikian Ronny. (Winda Prisilia)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya