MPR Gunakan Wayang Kulit Sarana Sosialisasi 4 Pilar di Bengkulu

Yang menarik, lakon Broto Seno Babat Alas dibawakan Mendikbud Prof Muhadjir Effendi.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 07 Sep 2016, 03:27 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2016, 03:27 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan
Yang menarik, lakon Broto Seno Babat Alas dibawakan Mendikbud Prof Muhadjir Effendi. (Liputan6.com/Yuliardi HP)

Liputan6.com, Bengkulu - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) kini punya cara lain untuk mensosialisasikan empat pilar kebangsaan. Yakni melalui bidang seni pagelaran wayang kulit, seperti yang digelar di halaman kantor Wali Kota Bengkulu.

Yang menarik, lakon Broto Seno Babat Alas dibawakan Mendikbud Muhadjir Effendi atau lebih dikenal dengan nama Dalang Ki Wiwin Nusantara.

Zulkifli mengatakan, seni wayang kulit menjadi simbol pemersatu masyarakat. Khusus Bengkulu yang banyak dihuni masyarakat transmigrasi, tentu saja sangat efektif menjadikan wayang kulit sebagai sarana komunikasi.

"Inti Empat Pilar itu ada si sila keempat musyawarah mufakat itu mulai luntur, kita mencoba menyatukannya melalui pagelaran seni budaya," ungkap Zulkifli dalam sambutannya, Bengkulu, Selasa 6 September 2016.

Menurut Zulkfli, menggali dan membangun nilai-nilai kebangsaan yang tergambar dalam empat pilar, harus dilakukan dalam segala sendi kehidupan kebangsaan. Masyarakat sebagai pemilik negeri ini juga harus dijamin kemerdekaannya dalam segala hal.

"Tidak ada lagi gusur menggusur, saling menjatuhkan, dan mengekang kekebasan suara masyarakat," pungkas Zulkifli Hasan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya