Liputan6.com, Jakarta Musyawarah daerah Partai Golkar Provinsi Papua Barat berlangsung ricuh. Musda itu beragendakan pemilihan ketua dewan pimpinan daerah (DPD) di Kota Sorong.
Sejumlah peralatan dan kaca pintu ruangan pertemuan di hotel rusak, karena ulah puluhan massa pendukung salah satu calon ketua DPD yang tidak terpilih.
Baca Juga
Sejumlah kader senior Golkar seperti Robert Joppy Kardinal dan Yorrys Raweyai, dievakuasi aparat kepolisian meninggalkan hotel untuk menghindari amukan massa.
Advertisement
Menurut salah seorang pendukung calon, Lukas (24), aksi ini merupakan bentuk protes simpatisan salah satu pendukung calon ketua DPD Golkar yang tak terpilih. Rapat itu memenangkan Rudy Timisela yang bukan orang asli Papua.
"Simpatisan partai Golkar Papua Barat yang melakukan aksi protes itu menginginkan agar jabatan ketua DPD Golkar adalah orang asli Papua," ujar Lukas seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/9/2016).
Dia meminta kepada pengurus pusat Partai Golkar agar meninjau kembali hasil keputusan musyawarah yang menetapkan Rudy Timisela sebagai ketua DPD.
Sementara kepolisian telah melakukan olah TKP di hotel tempat musda digelar, guna mendapatkan data untuk proses hukum selanjutnya.