Menhan: 3 WNI Sandera Abu Sayyaf Dipulangkan Senin Ini

Tiga WNI asal NTT menjadi korban penculikan kelompok Abbu Sayyaf di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia‎ pada Sabtu 9 Juli 2016 lalu.

oleh Oscar Ferri diperbarui 19 Sep 2016, 01:02 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2016, 01:02 WIB
20160112-Suasana Rapim Kemhan RI Tahun 2016-Jakarta-Johan Tallo
Menhan Ryamizard Ryacudu saat menghadiri Rapim Kemhan RI Tahun 2016, Jakarta, Selasa (12/1/2016). Rapat membahas tentang meningkatkan sistem pertahanan negara dan kemandirian industri pertahanan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan ‎tiga WNI ABK Malaysia yang disandera Abu Sayyaf akan dipulangkan ke Indonesia Senin 19 September 2016. Ketiga WNI itu yakni Lorence Koten (34), Theodorus Kopong (42), dan Emanuel (46).

Meski begitu, Menhan belum tahu pukul berapa ketiga WNI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu dibawa ke Tanah Air. Menurut dia, kepulangan mereka tergantung Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

"Tergantung Kemenlu. Tapi secepatnya," ucap Ryamizard di Baseops Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu 18 September 2016.

Ryamizard mengatakan, proses pemulangan ketiga WNI itu juga masih menunggu satu WNI lagi yang malam ini tengah dalam proses pembebasan. "Satu lagi malam ini. Mudah-mudahan bisa bebas malam ini," ucap Ryamizard.

Ryamizard mengatakan, pembebasan ketiga WNI itu juga berkat bantuan tentara Filipina dan kelompok separatis MNLF. Menurut dia, tentara Filipina melakukan koordinasi dengan MNLF karena MNLF mengetahui medan di wilayah markas Abu Sayyaf.

‎"Dibantu MNLF, karena mereka orang sana. Jadi tentara Filipina itu banyak koordinasi dengan MNLF," ujar Ryamizard.

Tiga WNI asal NTT menjadi korban penculikan kelompok Abu Sayyaf di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia‎ pada Sabtu 9 Juli 2016 lalu.

Saat itu, ketiganya bersama empat ABK Kapal LD/114/5S asal Malaysia milik Chia Tong Lim‎ tengah melakukan penangkapan ikan. Namun, dari tujuh ABK kapal, cuma Lorence, Theodorus, dan Emanuel saja yang diculik setelah mereka menunjukkan paspor Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya