AP II: Plafon yang Runtuh, Bukan Atap Terminal 3 Bandara Soetta

Proses renovasi salah satu ruangan Officer in Charge (OIC) tidak menggangu pelayanan penumpang, apalagi penerbangan.

oleh Djibril Muhammad diperbarui 19 Sep 2016, 19:46 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2016, 19:46 WIB
20160809-Pengoperasian Perdana Terminal 3 Bandara Soetta-Tangerang
Penumpang bersantai sambil menunggu jadwal penerbangan di ruang tunggu Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (9/8). Seperti diketahui sekitar pukul 00.01 WIB, terminal 3 resmi beroperasi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkara Pura (AP) II membantah pemberitaan bahwa atap Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) runtuh. Menurut Sekretaris Perusahaan PT AP II, Agus Haryadi, yang runtuh adalah plafon di salah satu ruangan Officer in Charge (OIC).

"Bukan atap, seperti yang beredar di medsos (media sosial). Hanya plafon yang runtuh," kata Agus kepada Liputan6.com, Senin (19/9/2016).

Ia menjelaskan, pihaknya sedang memperluas ruangan Officer in Charge (OIC), yang dianggap terlalu kecil. Ruangan tersebut terbelah oleh sekat. Rencananya dua ruangan tersebut akan dijadikan satu. Ruangan tersebut luasnya kurang lebih 5x5 meter dan ingin diperluas menjadi dua kali lipat.

"Kemarin memang, sudah dimulai direnovasi oleh pekerja, mungkin tidak cermat. Setelah ditanya, pekerja mengira seperti (plafon) di rumah-rumah. Betonnya seperti atap rumah. Dudukan plafonnya itu di tembok pembatas yang ada di tembok pembatas. Karena tidak ada dudukan, plafonnya turun. Ujung plafonnya yang turun," ujar Agus.

Ia menegaskan, proses renovasi hingga plafon roboh tersebut tidak mengganggu pelayanan penumpang, apalagi penerbangan di Terminal 3.

"Ini bukan kesalahan konstruksi. Menurut saya kesalahan metode. Memang plafonnya ke depan akan dibongkar. Harusnya dibongkar plafonnya dulu, bukan sekat pembatas antar ruangan. Mungkin kesalahan kecil. Yang pasti, tidak ada kesalahan konstruksi," beber Agus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya