Top 3: Bebas Banjir, Warga Kampung Pulo Akui Kinerja Ahok

Warga Kampung Pulo, Nurhadi (53), mengatakan proyek pelebaran Sungai Ciliwung telah memberi dampak positif bagi kawasan tempat tinggalnya.

oleh TaufiqurrohmanAhmad Romadoni Nanda Perdana Putra diperbarui 12 Okt 2016, 08:01 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2016, 08:01 WIB
Bentrok di Kampung Pulo, Oknum Petugas Serang RS Hermina
Rumah Sakit Hermina Jatinegara terkena imbas kerusuhan di Kampung Pulo. Kaca pintu ruang Unit Gawat Darurat (UGD) pecah.

Liputan6.com, Jakarta sejumlah warga di kawasan langganan banjir Jakarta Timur melihat ada kemajuan dari cara Pemprov DKI mengatasi masalah banjir di sejumlah kawasan langganan banjir.

Di kawasan langganan banjir seperti Bidara Cina, Kampung Pulo, dan Bukit Duri, banjir tak lagi terlihat meskipun Bendung Katulampa sudah Siaga III sejak Senin siang kemarin

Warga Kampung Pulo, Nurhadi (53), mengatakan proyek pelebaran Sungai Ciliwung telah memberi dampak positif bagi kawasan tempat tinggalnya.

Kabar itu menjadi berita paling menyita perhatian pembaca kanal News Liputan6.com sepanjang Selasa, 11 Oktober 2016. Selain itu, kabar 'Seorang Nenek Kaget Dihampiri Iriana Jokowi di Puskesmas Tambora' juga turut menyiap perhatian.

Berikut berita terpopuler yang terangkkum dalam Top News:

1. Tak Lagi Terkena Banjir, Warga Kampung Pulo Akui Kinerja Ahok

Warga mengaku ada dampak positif pasca penertiban bangunan di bantaran Kali Ciliwung (Liputan6.com/Nanda)

Air kiriman dari Bogor selalu jadi alasan penyebab banjir di Jakarta. Namun kali ini, sejumlah warga di kawasan langganan banjir Jakarta Timur melihat ada kemajuan dari cara Pemprov DKI mengatasi masalah tersebut.

Hal ini terlihat dari tidak adanya genangan di kawasan langganan banjir seperti Bidara Cina, Kampung Pulo, dan Bukit Duri, meskipun Bendung Katulampa sudah Siaga III sejak Senin siang kemarin

Warga Kampung Pulo, Nurhadi (53), mengatakan proyek pelebaran Sungai Ciliwung telah memberi dampak positif bagi kawasan tempat tinggalnya.

Terlebih, ada mobil pompa air dari Dinas Tata Air Jakarta Timur yang turut berjaga mengatasi luapan air.

"Sudah bagus ini (kerja Pemprov DKI). Ini mobil (sedot air) setahun standby terus ini mobil. Itu sebelah lagi dibikin rumah pompa. Nanti kalau sudah jadi pasti berguna banget," tutur Nurhadi di kediamannya RT 05 RW 03, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (11/10/2016).

Selengkapnya ...

2. Seorang Nenek Kaget Dihampiri Iriana Jokowi di Puskesmas Tambora

 Ibu Negara Iriana Joko Widodo berkeliling puskesmas di lima wilayah di Jakarta.

 Ibu Negara Iriana Joko Widodo berkeliling puskesmas di lima wilayah di Jakarta. Setelah dari Puskesmas Pasar Rebo dan Senen, Iriana melanjutkan peninjauan ke Puskesmas Tambora, Jakarta Barat. Peninjauan ini merupakan rangkaian pekan deteksi dini kanker serviks pada perempuan.

Rombongan tiba di Puskesmas Tambora sekira pukul 12.00 WIB. Iriana bersama rombongan sempat singgah di ruang tunggu lantai dasar untuk menyapa warga.


Iriana langsung mendatangi nenek yang duduk di kursi tepi tangga. Iriana yang mengenakan baju putih itu sempat membagikan buku dan kain batik kepada anak-anak di sekitar sang nenek.

Awalnya nenek itu hanya melihat dan memerhatikan Iriana yang coba berbincang dengan dia. Saat diberi tahu wanita yang ada di hadapannya adalah istri Presiden Jokowi, sang nenek langsung berdiri dari duduknya.

"Ini istrinya Pak Jokowi, ibu. Ibu Presiden," kata seorang petugas puskesmas, Selasa (11/10/2016).

Selengkapnya ...

3. Proses Panjang Pemecatan Ruhut Sitompul dari Demokrat

 Ruhut Sitompul  (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

omisi Pengawas Partai Demokrat mengeluarkan rekomendasi untuk memecat Ruhut Sitompul. Rekomendasi ini dikeluarkan karena Ruhut yang terang-terangan mendukung calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI Jakarta. Padahal seharusnya mendukung Agus Harimurti Yudhoyono yang diusung Demokrat.

Namun begitu, pemecatan tidak serta-merta bisa dilakukan Demokrat. Komisi Pengawas harus menyerahkan surat rekomendasi ini kepada Dewan Kehormatan Partai. Kemudian, keduanya akan membahas rekomendasi itu dalam rapat terbatas.

Rapat terbatas ini belum dilakukan karena Ruhut tidak hadir saat dipanggil Komisi Pengawas.

"Sudah dipanggil (oleh komwas) tapi panggilan pertama belum hadir, maka akan dipanggil kedua kalinya," ujar anggota Dewan Kehormatan Demokrat Darizal Basir di Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Selengkapnya ...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya