Mensos Ikut Telusuri Dugaan Pungli terhadap Eks Warga Timtim

Mensos terlihat kaget saat ditanya wartawan mengenai adanya penangkapan pengurus Kokpit oleh Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 21 Okt 2016, 16:13 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2016, 16:13 WIB
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (21/10/2016). (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Batu - Menteri Sosial (Mensos) RI Khofifah Indar Parawansa memanggil Ketua Umum Kokpit, Batista Sufakefi di Kota Batu, Jawa Timur. Hal itu terkait dugaan pungutan liar (Pungli) dana kompensasi WNI eks Timtim non-NTT yang dilakukan pengurus Komite Nasional Korban Politik Timor-Timur (Kokpit) di wilayah Manado, Sulawesi Utara.

Mensos terlihat kaget saat ditanya wartawan mengenai adanya penangkapan pengurus Kokpit oleh Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) berinisial ML. ML diduga memotong uang penerima kompensasi sebesar Rp1,5 juta. "Itu namanya sudah bukan pungli lagi, melainkan aksi jatah preman," tutur Mensos, Jumat (21/10/2016).

Setelah bertemu dengan Mensos, Ketua Umum Kokpit, Batista Sukafakefi beserta seorang pengurus Kokpit lain, menjelaskan apa yang terjadi di Manado. Menurut dia, yang terjadi di Manado bukan pungutan liar pengurus Kokpit kepada penerima kompensasi.

"Itu kontribusi anggota Kokpit ke organisasi yang diserahkan ke pengurus Kokpit. Sudah ada kesepakatan antara anggota dan pengurus Kokpit. Itu polisi asal tangkap saja tanpa klarifikasi dulu," ujar Batista.

Kepolisian Daerah Sulawesi Utara menangkap tangan seorang pengurus Kokpit berinisial ML saat memotong uang kompensasi dari penerima kompensasi eks Timor-Timur pada Kamis, 20 Oktober 2016 kemarin.

ML memotong uang kompensasi setelah korban mencairkan uang kompensasinya di kantor Bank BNI cabang Manado. Pelaku memotong uang kompensasi dari korban sebesar Rp 1,5 juta.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya