Pesan Cepot dari Istana di Malam Sumpah Pemuda

Tokoh pewayangan khas Jawa Barat itu memberikan pesan kepada anak muda.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 28 Okt 2016, 22:56 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2016, 22:56 WIB
Acara Sumpah Pemuda di Istana Kepresidenan
Acara Sumpah Pemuda di Istana Kepresidenan. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Kepresidenan Jakarta berlangsung meriah. Beragam tarian yang menjadi suguhan utama acara ini pun tampil dengan sangat apik.

Salah satu yang cukup mencuri perhatian adalah suguhan Wayang Ajen dari Jawa Barat. Rombongan tari ini tak hanya membawakan seni dari Jawa Barat, tarian dari Jakarta, Jawa Tengah, dan Yogyakarta pun turut ditampilkan.

Musik medley dari daerah itu ikut mengiringi tarian yang disajikan. Wayang ukuran raksasa pun ikut naik ke atas panggung utama.

Kelompok ini pun membawakan kisah perang besar Baratha Yudha. Perang yang menunjukan konflik tak akan pernah berujung baik.

Di akhir tarian, muncul dari balik meja dalang sang Cepot yang legendaris. Tokoh pewayangan khas Jawa Barat itu memberikan pesan kepada anak muda.

"Ayo kita kerja, kerja, kerja, berkarya dan mencipta. Sumpah Pemuda ke-88 ini adalah Nawacita. Awas Saber Pungli. Indonesia harus bermartabat dan nomor 1 di dunia," ujar Cepot, Jumat (28/10/2016).

Pesan itu langsung disambut riuh oleh hadirin termasuk warga yang hadir di Istana Kepresidenan.

Pertunjukan berlanjut dengan tarian dari Sumatera Barat, NTT, Kalimantan Timur, dan Tari Topeng dari Jakarta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya