8 Tahun di Lapas, Antasari Azhar Jadi Teman Curhat Napi

Antasari mengaku 'gatal' bila melihat ada sesama napi bermain bola.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 30 Okt 2016, 12:33 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2016, 12:33 WIB
Antasari Azhar
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Tangerang - Hampir delapan tahun, mantan Ketua KPK Antasari Azhar mendekam di balik jeruji Lapas Klas I Tangerang. Ternyata banyak kegiatan yang dia geluti di dalam lapas. Mulai dari mendengarkan curhatan sesama napi, hingga bermain sepak bola.

Saat ditemui Liputan6.com di dalam Lapas Klas I Tangerang Sabtu 29 Oktober 2016, Antasari tengah duduk santai di area gubukan Lapas. Tak hanya ditemani seorang petugas Lapas, ada beberapa di antara napi yang terlihat larut dalam percakapan dengan Antasari.

Diakui pria berkacamata ini, dia lebih suka memanfaatkan waktu luangnya di Lapas dengan berolahraga atau berbincang di pondokan yang tersebar di beberapa titik di dalam Lapas.

"Kalau pagi habis salat Subuh, saya biasanya lari pagi mengitari lapangan sepak bola milik Lapas," aku dia.

Dia mengaku 'gatal' bila melihat ada sesama napi bermain bola. Dia ingin ikut menendang.

"Mainnya enggak seprofesional mereka, mereka itu jago-jago, enggak kalah sama Timnas. Saya ikut nendang-nendang untuk mengeluarkan keringat," ujar pria 63 tahun itu.

Bila sudah selesai dengan aktivitas olahraga, biasanya dia akan masuk ke dalam sel untuk beristirahat. Usai berolahraga, Antasari bergegas pergi ke Kantor Notaris Handoko, yang jaraknya hanya 10 menit dari Lapas itu. Sudah setahun ini Antasari menjalani asimilasi di Kantor Notaris tersebut.

Jika sore tiba Antasari akan segera kembali ke Lapas. Waktu senggang saat sore tiba, biasanya digunakan Antasari untuk bersantai di gubukan depan blok selnya. Saat itu biasanya dimanfaatkan para napi lain untuk sekadar curhat.

"Banyak yang diobrolin, biasanya curhat permasalahan pribadi sampai persoalan hukumnya," kata dia.

Karena kedekatan dengan para napi inilah, Antasari dipercayai sebagai koordinator 7 blok di dalam Lapas Klas I Tangerang.

"Setiap blok itu kan ada koordinatornya, saya yang berkomunikasi dengan setiap koordinator itu. Tujuannya agar menghilangkan kemungkinan adanya gesekan antar napi," ujar Antasari Azhar.

Dengan begitu, kata Antasari, saat seperti sekarang yaitu kondisi Lapas yang kelebihan kapasitas, situasi tetap aman terkendali.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya