Top 3: Polisi Bersorban dan Berpeci Putih Kawal Demo 4 November

Dengan harapan unjuk rasa pada 4 November besok dapat berjalan aman dengan tertib.

oleh SunariyahHanz Jimenez SalimSeptian Deny diperbarui 03 Nov 2016, 20:45 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2016, 20:45 WIB
Demo 4 November 2016
(Liputan6.com/Muslim AR)

Liputan6.com, Jakarta - Demo 4 November tengah menyedot perhatian publik. Untuk meredam aksi massa agar tidak bertindak anarkis, Polisi dan TNI akan menurunkan anggota Brimob bersorban dan berpeci putih. Dengan harapan unjuk rasa pada 4 November besok dapat berjalan aman dengan tertib.

Berita lainnya yang tak menyita perhatian pembaca di Liputan6.com, terutama di kanal News, hingga malam ini, Kamis (3/11/2016), masih perihal kesiapan TNI bersama Polri untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang mungkin bisa terjadi pada demo 4 November.

Selain itu, ada pula berita tentang Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto yang mempertanyakan tujuan digelarnya demo 4 November 2016.

Berikut ulasan berita populer selengkapnya yang terangkum dalam Top 3 News:

 1. Alasan Polri Turunkan Polisi Bersorban di Demo 4 November

Massa yang mayoritas mengenakan pakaian putih itu membawa spanduk berisi tuntutan agar Ahok mundur, Jakarta, Senin (1/12/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Agus Rianto mengaku punya alasan tersendiri mengapa pihaknya menurunkan anggota Brimob bersorban dan berpeci putih.

"Itu hanya untuk mengingatkan, bahwa kita juga sama. Pada posisi yang sama dengan saudara-saudara kita yang lain. Bahwa ada juga di antara kami yang penganut muslim, ada juga kami yang bisa juga melakukan kegiatan-kegiatan dalam hal keagamaan, jadi kita juga bisa bersama-sama," terang Agus di Jakarta, Rabu (2/11/2016).

Dengan langkah itu, Agus berharap kegiatan unjuk rasa pada 4 November 2016 mendatang dapat berjalan dengan tertib. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan semisal bentrokan dan aksi anarkis bisa dihindari.

Selengkapnya...

2. TNI Siap Antisipasi Kejadian Terburuk di Demo 4 November

Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo menaiki mobil saat tiba di lapangan Kopassus grup 1, Serang,  Banten, Minggu (30/10). Gatot mengimbau TNI siap menjaga kesatuan dan persatuan  dalam pelaksanaan Pilkada. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memastikan, bersama Polri akan mengantisipasi hal-hal buruk yang mungkin bisa terjadi pada demo 4 November nanti.

Apalagi Indonesia saat ini, kata Gatot, telah mendapat predikat sebagai negara Muslim yang modern dan negara teraman.

"Setiap prajurit TNI pasti pernah bersumpah di atas kitab agama masing-masing untuk menjaga kebhinekaan ini," ucap Panglima TNI.

Jenderal Gatot juga mengingatkan agar jangan ada pihak-pihak yang menakut-nakuti terkait demo 4 November nanti.

Selengkapnya...

3. Menko Wiranto Pertanyakan Tujuan Demo 4 November

Menko Polhukam Wiranto keluar dari Gedung KPK, Jakarta, Jumat (7/10). Wiranto mengaku terakhir kali menyerahkan LHKPN pada 2009 jelang Pilpres 2009. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mempertanyakan tujuan digelarnya demo 4 November 2016. Sebab menurutnya, apa yang dituntut oleh organisasi masyarakat (ormas) dalam aksi demonstrasi tersebut telah dipenuhi oleh pemerintah dan pihak kepolisian. 

"Saya tetap menyatakan bahwa urusan-urusan tanggal 4 itu kan sebenarnya sudah selesai kan. Ada tuntutan supaya saudara Ahok itu diperiksa, diproses, sudah. Dijawab oleh presiden, sudah. Saya jawab sudah, sedang berlangsung. Kapolri juga mengatakan sudah, dan sedang terus dilanjutkan. Jadi apa sekarang?" ujar dia di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (2/11/2016).

Meski demikian, Wiranto menyatakan tidak akan melarang adanya demo tersebut karena hal ini merupakan hak warga negara. Namun dia menegaskan agar para pendemo menaati seluruh aturan dalam menggelar aksi unjuk rasa.

Selengkapnya....

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya