Barometer Pekan Ini: Damai-Ricuh Aksi 4 November

Aksi damai 4 November nyaris berakhir sempurna jika saja kericuhan tak pecah, Jumat malam, sekitar pukul 19.00 WIB.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Nov 2016, 20:30 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2016, 20:30 WIB
Damai-Ricuh Aksi 4 November
Aksi damai 4 November nyaris berakhir sempurna jika saja kericuhan tak pecah, Jumat malam, sekitar pukul 19.00 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi damai 4 November nyaris berakhir sempurna jika saja kericuhan tak pecah, Jumat malam, sekitar pukul 19.00 WIB. Aksi dorong dari oknum demonstran berubah ricuh dan memaksa polisi menembakkan gas air mata.

Upaya memukul mundur oknum demonstran makin kacau satu jam kemudian, saat dua truk polisi di depan Istana Merdeka terbakar. Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun menggelar rapat terbatas dadakan. Lewat tengah malam, jumpa pers diadakan.

Gelombang solidaritas menuntut kejelasan proses hukum terhadap dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menular ke seantero Nusantara. Usai salat Jumat, kaum muslim serentak menyuarakan tuntutan yang sama.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (5/11/2016), di Banda Aceh, Aceh, massa yang mengecam cagub petahana DKI Jakarta itu menduduki DPR Provinsi Aceh. Massa yang terdiri dari berbagai ormas Islam dan mahasiswa ini berorasi mengajak anggota dewan turut menyuarakan tuntutan dan menggelar doa bersama.

Sedangkan di provinsi kelahiran Ahok, Bangka Belitung, aksi ribuan massa berlangsung di jantung ibu kota Pangkalpinang. Massa meminta aparat menyampaikan aspirasi agar cepat melakukan proses hukum terhadap Ahok.

Di Solo, Jawa Tengah, ribuan muslim menggelar unjuk rasa di lingkungan kediaman Presiden Jokowi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari.

Ratusan orang dari ormas Islam dan elemen masyarakat juga mendatangi Mapolda Kalimantan Selatan. Mereka menyampaikan aspirasi mengecam dugaan penistaan agama oleh Ahok.

Saling dorong juga tak terhindarkan antara massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan polisi di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara. Mahasiswa memaksa masuk ke gedung wakil rakyat untuk menyampaikan aspirasi mendesak Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian segera memproses secara hukum Ahok.

Tak hanya itu, aksi damai dugaan penistaan agama oleh Ahok juga bergulir di Kota Ternate, Maluku Utara. Massa menggelar aksi di depan Masjid Raya Al Munawar dikawal ketat ratusan polisi. Massa menilai apa yang dilakukan oleh Ahok melukai umat Islam.

Sementara di tengah aksi yang meminta dirinya diproses hukum, Ahok berkampanye seperti biasa di kawasan Muara Karang, Penjaringan, Jakarta Utara. Ahok memilih tak berkomentar terkait demonstrasi tersebut.

Perumahan tempat Ahok tinggal di Pluit, Jakarta Utara juga tak luput dari sasaran pengunjuk rasa. TNI dan Polri yang sudah berjaga sedari pagi segera menghadang massa. Satuan Brimob dari Sumatera Selatan juga turut berjaga di sini.

Akar aksi damai yang dinodai kericuhan oleh sejumlah pengunjuk rasa adalah proses hukum yang dirasakan tidak tegas. Proses ini sejatinya tengah berjalan. Bareskrim Polri sejauh ini sudah memeriksa 11 saksi dan 4 saksi ahli. Akhirnya, pemerintah melalui Wapres Jusuf Kalla menyatakan akan menuntaskan proses hukum Ahok dalam waktu dua minggu.

Simak ulasan selengkapnya dalam Barometer Pekan Ini yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (5/11/2016), berikut ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya