Istana: Jokowi Ingin Jumatan di Istiqlal pada 4 November, tapi...

Jokowi tetap bekerja seperti biasanya pada Jumat, 4 November 2016, saat demo besar berlangsung.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 10 Nov 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2016, 17:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi bertemu kembali dengan para ulama. Kali ini Jokowi bertemu pimpinan pondok pesantren di Banten dan Jawa Barat di Istana Negara, Jakarta.

Juru bicara Kepresidenan Johan Budi mengatakan, dalam pertemuan itu Jokowi menyampaikan alasannya tidak ada di Istana saat demo Jumat, 4 November 2016. Hal itu menyikapi pertanyaan dan anggapan yang beredar kalau Presiden takut dan melarikan diri dari rakyat.

"Tadi Presiden menyatakan bahwa bahkan hari Jumat kemarin itu beliau malah ingin dekat dengan rakyatnya. Ingin ikut salat Jumat di Istiqlal minggu lalu. Dan disampaikan itu (pada ulama)," ungkap Johan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Hanya saja, kata Johan, Jokowi sekarang adalah seorang presiden yang sekaligus simbol negara. Ada aturan protokoler yang tidak bisa dilangkahi.

"Sehingga disarankan oleh pembantu-pembantu beliau, Kapolri, Panglima TNI, BIN dan menteri-menteri terkait untuk tidak ke sana. Demi keamanan diri Presiden sendiri," kata Johan.

Karena alasan itu, Jokowi akhirnya menerima saran dari para pembantu Presiden. Sehingga, Presiden tidak jadi salat Jumat bersama di Masjid Istiqlal. "Artinya Jumat itu Presiden ingin dekat dengan masyarakat," kata Johan.

Dia menegaskan Jokowi juga tetap bekerja seperti biasanya. Paginya masih menerima Mensesneg dan Seskab, kemudian meninjau Bandara Soekarno-Hatta.

"Itu bukan mengecilkan arti unjuk rasa, bukan. Meski ada hal yang ini, pekerjaan, kan, tetap harus dilakukan," pungkas Johan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya