Akan Dihapus Ahok, Hibah Bamus Betawi Dianggarkan Plt Gubernur

Soni mengakui keputusan ini bertolak belakang dengan keinginan Gubernur non-aktif DKI Basuki Tjahaja Purnama yang ingin menghapus dana B

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 22 Nov 2016, 16:57 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2016, 16:57 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono menganggarkan dana hibah untuk Bamus Betawi pada APBD Perubahan 2016 dan APBD DKI 2017. Pria yang akrab disapa Soni itu mengakui keputusan ini bertolak belakang dengan keinginan Gubernur non-aktif DKI Basuki Tjahaja Purnama yang ingin menghapus dana Bamus Betawi.

"Ganti pemimpin kan ganti style. Saya rasa siapa pun pemimpin Jakarta, tidak bisa lepas dari budaya Betawi," ujar Sumarsono di perkampungan budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Selasa (22/11/2016).

Menurut Soni, penghentian dana hibah Bamus Betawi bukan hal tepat. Sebab, Bamus Betawi menyangkut kebudayaan dan sejarah Jakarta.

"Bila ada masalah diselesaikan dengan cara dialog, bukan dengan menghentikan dana hibah," ucap dia.

Bamus Betawi diputuskan Soni memperoleh dana hibah sebesar Rp 2,5 miliar dari APBD-P DKI 2016. Sedangkan pada APBD 2017, Bamus Betawi akan mendapatkan Rp 5 miliar.

"Jadi mohon maaf, ini saya teruskan, tahun ini dapat Rp 2,5 miliar," ujar Soni.

Sebelumnya, Ahok berencana menghentikan hibah untuk Bamus Betawi. Ahok menyebut kegiatan Bamus Betawi sarat politis dan menyebarkan kebencian lewat acara Lebaran Betawi.

Ahok mengaku sudah meminta agar hibah sebesar Rp 4-5 miliar kepada Bamus dihentikan. Namun, karena Sekdalah yang mengatur dana hibah, maka Bamus tetap mendapatkan dana hibah tahun ini. Diketahui salah satu acara Bamus Betawi adalah Lebaran Betawi.

"Kalau saya sih enggak takut. Silakan saja, cuma maksud saya Anda ini enggak boleh nerima uang hibah untuk pakai berpolitik. Makanya saya bilang harus disetop (hibah)," ujar Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya