JK: Pemerintah Tidak Antikritik, Tapi Sampaikan dengan Damai

Pemerintah menurut Wapres sangat terbuka dengan kritik yang disampaikan oleh siapa pun.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 26 Nov 2016, 23:26 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2016, 23:26 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak semua umat, termasuk Muslimat Nahdlatul Ulama untuk menjaga kedamaian. Hal ini dirasa penting untuk selalu diingatkan lantaran belakangan banyak isu tidak bertanggung jawab yang mengarah pada perpecahan.

JK mengatakan, upaya bersama pemerintah bersama ulama untuk menjaga kedamaian sangat diperlukan. Hal ini tidak lain agar Indonesia tetap maju tanpa adanya perpecahan.

"Memang akhir-akhir ini banyak berseliweran suatu isu, suatu masalah-masalah yang dipertentangkan. Tapi yang sangat penting ialah marilah kita maju bersama mencapai tujuan kita yang lebih baik," kata JK saat menutup Kongres XVII Muslimat NU di Asrama Haji, Jakarta, Sabtu (26/11/2016).

Dengan sikap ini, bukan berarti pemerintah antikritik. Pemerintah menurut Wapres sangat terbuka dengan kritik yang disampaikan oleh siapa pun. Tapi, kritik yang disampaikan juga harus dengan damai dan tanpa kekerasan.

"Bahwa ada yang dikoreksi silakan mengoreksinya, tapi dengan damai. Apabila ada yang ingin menyampaikan pandangannya silakan dengan kedamaian, tentu kita menerima itu. Tapi apabila dilaksanakan dengan kekerasan, tentu negeri ini akan mengalami kesulitan," jelas JK.

Masyarakat juga harus menyadari kondisi sulit yang kemungkinan akan terjadi bila kekerasan terus diciptakan. Sebab, bila hal itu terjadi yang mengalami kesulitan tidak lain masyarakat itu sendiri.

"Yang mengalami kesulitan kita sendiri karena hampir 90% bangsa ini adalah umat. Tapi bukannya itu, 100% bangsa harus dijaga kedamaian dan kesejahteraannya. Karena itulah mari kita melihat ke depannya lebih baik untuk bangsa ini," pungkas JK.


 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya