Jadi Tersangka Makar, Sri Bintang Tak Kapok Kritik Pemerintah

Sri Bintang Pamungkas kerap memosisikan diri sebagai oposisi untuk menjaga stabilitas nasional.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 06 Des 2016, 06:21 WIB
Diterbitkan 06 Des 2016, 06:21 WIB
Ini Alasan Sri Bintang Pamungkas Dipolisikan
Aktivis Sri Bintang Pamungkas dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh laskar Jokowi. (Foto: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Istri Sri Bintang Pamungkas, Ernalia Sri Bintang, mengaku tak heran dengan aktivitas suaminya yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah, bahkan sejak era Orde Baru. Menurut Ernalia, Sri Bintang kerap memosisikan diri sebagai oposisi untuk menjaga stabilitas nasional.

"Satu negara tanpa oposisi bagaimana? Dari dulu sudah mengkritisi. Di seluruh dunia ada oposisi dan tidak apa-apa. Saya tetap dukung dan tidak kapok," ujar Ernalia usai menjenguk Sri Bintang di Mapolda Metro Jaya, Senin 5 Desember 2016.

Ia menegaskan, aktivitas suaminya tidak ada kaitannya dengan tujuh tersangka makar yang saat ini tidak ditahan. Dia juga menyatakan, Sri Bintang tidak mengikuti pertemuan di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta pada 1 Desember lalu.

"Yang dituduhkan kepada bapak tanggal 1 di UBK, ternyata bapak enggak ada. Tanggal 1 itu Pak Bintang ngetik, membuat surat ke DPR memberitahu minta sidang istimewa," tutur dia.

Selain mengantarkan surat ke DPR, Sri Bintang Pamungkas juga mengantarkan surat yang sama ke Mabes TNI. Bahkan Ernalia mengklaim, suaminya bertemu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

"Ada capnya DPR juga terima, berarti konstitusional. Sekarang dialihkan waktu bapak orasi (di YouTube). Lihatlah orasi itu 'marilah kita kumpul, kita pergi ke MPR minta sidang istimewa', bukan bawa senjata dan ngebom. Itu memang suara dia," tegas Ernalia.

Hal yang sama juga disampaikan penasihat hukum Sri Bintang, Dahlia Zein. Dahlia yang berbicara banyak saat menjenguk Sri Bintang di tahanan menegaskan, kliennya tidak pernah menyesal atas sikap kritisnya terhadap pemerintah.

"Oh tidak (menyesal). Nanti keturunan kalian akan dikuasai oleh orang asing yang ber e-KTP kalau tidak dari sekarang diubah UUD balik ke asli," ujar Dahlia.

Apalagi hasil perjuangan Sri Bintang dan kawan-kawannya saat menggulingkan Presiden Soeharto dapat dinikmati oleh masyarakat banyak. Dahlia menegaskan, sikap kritis kliennya tidak akan luntur dengan tindakan represif aparat kepolisian.

"Sekarang yang menikmati setelah Orde Baru kalian juga kan?" Dahlia memungkasi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya