Puting Beliung Terjang Kupang, Ratusan Rumah Rusak

Angin puting beliung terjadi secara sporadis dan berlangsung cepat sehingga menyebabkan pohon tumbang dan seratusan rumah rusak.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Des 2016, 17:16 WIB
Diterbitkan 10 Des 2016, 17:16 WIB
Top 3: Ini Penampakan Belalai Air di Langit Probolinggo
Belalai air, fenomena angin puting beliung yang membentuk pusaran air hingga menjulang dan terhubung ke awan.

Liputan6.com, Kupang - Puting beliung melanda wilayah Kecamatan Kupang Tengah dan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga menyebabkan sekitar 100 unit rumah penduduk rusak.

"Petugas dari BPBD Kabupaten Kupang masih terus melakukan pendataan di lapangan, karena kejadian angin puting beliung terjadi Jumat  pukul 17.00 Wita, sehingga belum dilakukan pendataan karena kejadian terjadi menjelang malam hari," kata Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang Charles Panie di Kupang, Sabtu (10/12/2016).

Charles mengatakan, angin puting beliung terjadi secara sporadis dan berlangsung cepat sehingga menyebabkan pohon tumbang dan seratusan rumah rusak.

"Ada 100 unit rumah dan dua sekolah yang rusak akibat bencana angin puting beliung ini. Saat ini tim dari BPBD Kabupaten Kupang masih berada di lokasi untuk melakukan pendataan atau identifikasi terhadap dampak bencana angin puting beliung," kata Charles Panie.

Seratusan rumah yang rusak itu berada di Kelurahan Oesao, Desa Tanah Merah, Oebelo dan Tuapukan, Kabupaten Kupang.

Ia mengatakan, selain merobohkan rumah penduduk, angin kencang dan hujan lebat juga mengakibatkan dua unit bangunan sekolah rusak.

"Sedangkan rumah penduduk yang mengalami kerusakan pada umumnya mengalami kerusakan pada bagian dinding serta atap yang terbawa angin puting beliung saat peristiwa berlangsung," tegas Charles seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Kupang mulai mendistribusikan bantuan tangap darurat seperti terpal dan tikar untuk korban.

"Pemerintah Kabupaten Kupang masih sebatas memberikan bantuan darurat seperti terpal, tikar, dan selimut. Sedangkan untuk bantuan sembako belum dilakukan karena proses pendataan masih berlangsung," Charles menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya