Menko Wiranto: Sebelum Pungli Hilang, Kami Tak Akan Berhenti

Wiranto menilai praktik pungutan liar masih banyak terjadi di tengah masyarakat.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 18 Des 2016, 15:19 WIB
Diterbitkan 18 Des 2016, 15:19 WIB
20161007- Menko Polhukam Wiranto Setor LHKPN-Jakarta-Helmi Afandi
Menko Polhukam Wiranto (kiri) usai menyambangi Gedung KPK, Jakarta, Jumat (7/10). Kedatangannya secara khusus utuk menyetorkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) yang dibentuk olehnya, hingga saat ini sudah menerima lebih dari 17 ribu aduan masyarakat mengenai praktik Pungli.

"Laporan dari satgas, sudah mencapai 17.600 laporan. Itu bukan sedikit,  banyak sekali. Laporkan kegiatan pungli di manapun kepada satgas," ujar Wiranto di sela Kampanye Budaya Anti-Pungli di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (18/12/2016).

Penanggungjawab Tim Saber Pungli itu memastikan, pihaknya tidak main-main memberantas praktik pungli. Ia juga menolak anggapan bahwa pemberantasan praktik pungli hanya sebatas wacana.

"Ada beberapa info dari masyarakat yang merasa bahwa jangan-jangan saber pungli sifatnya hanya anget-anget tahi ayam atau yang sifatnya sementara saja. Saya pastikan tidak. Sebelum pungli bersih dari Indonesia, kita tidak akan berhenti," Wiranto menandaskan.

Ketua Partai hanur nonaktif itu menilai, praktik pungutan liar masih banyak terjadi di tengah masyarakat. Bahkan ia mengatakan pungli sudah hampir menjadi budaya  masyarakat.

"Budaya artinya kita menghalalkan pahal itu tidak halal," ujar mantan Panglima ABRI itu

Dengan adanya situasi ini, sambung Wiranto, pemerintah langsung merespons dengan membentuk Tim Sapu Bersih (Saber) Pungli.

Selain untuk memberantas praktik pungli di tengah masyarakat, Tim Saber Pungli juga terus menyosialisasikan budaya anti-pungli.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya