LSI Prediksi Ahok-Djarot Maju Putaran Kedua Pilkada DKI

Ardian menjelaskan, jika nanti Ahok-Djarot dapat maju ke putaran kedua akan melawan kandidat yang tersisa.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 21 Des 2016, 07:15 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 07:15 WIB
Ahok-Djarot
Cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama Cawagub Djarot Saiful Hidayat berada di acara penggalangan dana kampanye di Jakarta, Minggu (27/11). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyimpulkan, pasangan cagub-cawagub DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat kemungkinan akan lolos putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017. Meski demikian, pasangan calon nomor urut dua itu diprediksi akan mengalami situasi sulit saat pemungutan suara.

Peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan, berdasarkan hasil dari lima lembaga survei yang dirangkum sepanjang November-Desember 2016, Pilkada DKI 2017 nanti memang sangat potensial berlangsung dua putaran.

"Hasil rata-rata lima lembaga survei itu, Agus-Sylvi di rangking pertama dengan 29,58 persen, Ahok-Djarot 27.5 persen, dan Anies-Sandi 23,83 persen. Masyarakat yang belum menentukan 19,40 persen. Karena masih jauh dari 50 persen, tidak selesai satu putaran," tutur Ardian di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa 20 Desember 2016.

Dari situ, Ardian menjelaskan, jika nanti Ahok dapat maju ke putaran kedua dan melawan kandidat yang tersisa.

"Jika lolos putaran kedua Agus vs Ahok, Agus meraih 46,1 persen sedangkan Ahok 29,1 persen dengan suara yang belum menentukan 24,8 persen. Kemudian jika Anies vs Ahok, Ahok meraih 27,6 persen dan Anies 45,3 persen dengan suara belum memutuskan 27,1 persen," beber dia.

Sementara jika yang berhadapan di putaran kedua adalah Agus vs Anies, lanjut dia, pasangan calon nomor urut satu itu akan mengungguli pasangan nomor calon urut tiga dengan selisih tipis.

"Agus meraih 36,0 persen dan Anies 30,5 persen," pungkas Ardian.

Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan survei LSI Denny JA yang dilakukan pada 3-8 Desember 2016. Riset sendiri dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan margin error kurang lebih 4,8 persen.

Ada 440 jumlah responden yang dilibatkan dengan menggunakan wawancara tatap muka bermedia kuesioner.

Adapun lima lembaga survei yang dilihat adalah LSI Denny JA, Lembaga Survei Indinesia (LSI), Poltracking, Charta Politika, dan Indikator.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya